Cegah Kanker Serviks, Menkes Akan Wajibkan Vaksin HPV untuk Masyarakat

Pada bulan November dan Desember 2021 lalu dilaporkan bahwa tiga kabupaten di Sulawesi Selatan, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Sidenreng Rappang, dan Kabupaten Barru mengalami kasus KLB difteri dan campak. Dokter Spesialis Anak, Prof. DR. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) mengatakan untuk menghindari terjadinya serta meluasnya kasus Kejadian Luar Biasa (KLB), penting bagi orang tua untuk segera melengkapi dan mengejar imunisasi anak yang tertinggal tanpa harus mengulang jadwal imunisasi dari awal.

  1. Polio

Polio adalah virus yang dapat menyebabkan kelumpuhan namun mudah dicegah dengan vaksin polio. Polio ditularkan melalui air dan makanan yang terkontaminasi atau kontak dengan orang yang terinfeksi.

Peran imunisasi terbukti efektif dalam meningkatkan kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah beragam penyakit. Setiap tahun imunisasi telah membantu mencegah kematian 2 hingga 3 juta anak di Indonesia . Semakin lengkap imunisasi yang diberikan pada anak, maka semakin baik pula perlindungan kesehatan anak dan tentunya juga akan berdampak pada kualitas hidup anak di masa depan.

  1. Campak

Sebuah kondisi infeksi virus pada anak dan dapat dicegah dengan vaksin. Penyakit ini menyebar melalui udara dengan tetesan hasil pernapasan yang dihasilkan dari batuk atau bersin. Gejalanya tersebut termasuk batuk, pilek, mata meradang, sakit tenggorokan, demam, dan ruam kulit bercak kemerahan

  1. Rubella

Adalah sebuah kondisi infeksi di mana virus menular dan dapat dicegah oleh vaksin. Rubella dikenal dengan ruam merah yang khas. Gejala sering muncul dua sampai tiga minggu setelah paparan, dan juga meliputi demam ringan dan sakit kepala.

  1. Kanker Serviks

Para perempuan dan para orang tua diedukasi untuk melindungi diri dan anak-anak mereka dari ancaman kanker serviks dengan melakukan vaksinasi HPV dan melakukan deteksi dini secara reguler. Eliminasi kanker serviks melalui pencegahan dan vaksinasi HPV. (jawapos-red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan