BANDUNG – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung menyebut saat ini tingkat hunian kamar Hotel atau Occupancy di Kota Bandung sudah berada di angka 50 persen.
Bahkan, menurut Kepala Disbudpar Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari mengungkapkan, angka tersebut bisa terus bertambah hingga akhir Ramadhan atau hari raya Idul Fitri.
“Sekarang aja, saya dapat info occupancy sudah 50 persen untuk beberapa hotel besar, hotel berbintang terutama. Apalagi nanti pada saat akhir bulan Ramadhan, orang-orang melakukan mudik dan masuk ke kota Bandung, itu pasti lebih banyak lagi pengunjung (occupancy),” ujarnya saat ditemui di Balaikota Bandung, Kamis (14/4).
Untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan, Kenny menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi dengan para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP).
“Kita nanti akan kolaborasi dengan OPD terkait, terutama untuk monitoring karena
Kita masih dalam masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Jadi jam operasional masih ada untuk pembatasan, kapasitas juga ada. Jadi tugas kita hanya memonitor saja nanti,” katanya
Selain melakukan pengawasan di Hotel, Kenny juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan hal serupa di Tempat wisata.
Nantinya, pihaknya akan dibantu dengan OPD terkait untuk melakukan pengawasan seperti penerapan aplikasi peduliLindungi dan pembatasan kapasitas pengunjung seperti yang dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) terbaru.
“Objek wisata sudah boleh dibuka dengan batasan-batasan tertentu. Jadi yang pasti aplikasi peduliLindungi itu harus terus dipakai. Jadi jangan ada alasan lagi pengen gampang langsung masuk, dan Itu sudah ditetapkan di Perwal dan harus ditaati,” ungkapnya
“Jadi itu bukan apa-apa, itu untuk skrining orang apakah orang minimal sudah divaksin kedua atau belum,” tambahnya
Selain itu, Kenny menuturkan bahwa pihaknya juga berencana akan melakukan test swab acak kepada para pengunjung tempat wisata.
Hal tersebut dilakukan, guna memastikan bagi masyarakat yang berkunjung ke tempat Wisata dalam kondisi bebas Covid 19.
“Ya nanti itu menjadi satu pertimbangan (pelaksanan Swab acak), seperti tahun kemarin kita melakukan tes acak dengan Dinkes di beberapa tempat wisata,” pungkasnya.(Mg4).