Mahasiswa Besok Senin Demo, Diduga Ada yang Ingin Tunggangi Aksi #TurunkanJokowi

Jabarekspres.com – Setelah melakukan analisis publik pada akun media sosial di Twitter dengan tagar #TurunkanJokowi, Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi dalam analisisnya menduga ada yang ingin menunggangi aksi demo mahasiswa yang akan digelar Senin besok, 11 April 2022.

“Menjelang demo 11 April 2022 yang akan dilakukan mahasiswa, di media sosial berkembang narasi ‘Jokowi Turun’ dengan tagar #TurunkanJokowi dan #GoodbyeJokowi, seolah-olah itu tuntutan mahasiswa. Diduga tuntutan di atas adalah dari penunggang demo mahasiswa,” ujar Ismail dikonfirmasi, Minggu (10/4).

Narasi #TurunkanJokowi berisi meme, poster dan video yang mendukung aksi demo mahasiswa yang akan digelar besok. Namun narasi dalam tagar tersebut berbeda dengan tuntutan mahasiswa.

Top influencer klaster ini antara lain @cybsquad_, @PecanduKretek, @Android_AK_47, @akunkelima212, dan @abu_waras,” ungkapnya.

Sebuah poster ajakan turunkan Jokowi, yang mencatut nama BEM SI. Narasi itu diunggah oleh @Android_AK_47.

“Meski postingan sudah dihapus, namun datanya masih bisa diambil Drone Emprit,” katanya.

Maka dari itu, dia menyarankan agar mahasiswa menggunakan tagar sendiri untuk membedakan dengan tuntutan sejumlah pihak yang ingin menunggangi aksi mereka.

“Misal gunakan tagar #TolakTundaPemilu, #KajiLagiUUIKN, #StabilkanHarga, #UsutMafiaMinyakGoreng, #SelesaikanKonflikAgraria, dan #TuntaskanJanji,” saran Ismail.

Dia mengimbau untuk berhati-hati, agar demo yang akan digelar besok tak ditunggangi oleh pihak yang

Ismail tak ingin unjuk rasa mahasiswa yang digelar Senin besok, ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Berhati-hatilah dengan narasi dukungan di media sosial, jangan sampai kemudian aksi mahasiswa dibajak untuk kepentingan lain,” pungkasnya.

Diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar aksi demonstrasi besok, Senin, 11 April 2022 sebagai respons mahasiswa atas ketidaktegasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait isu penundaan pemilihan umum (Pemilu) maupun perpanjangan masa jabatan menjadi tiga periode. (jawapos/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan