WHO Umumkan Varian Baru XE, Harus Diwaspadai Karena Penularan Lebih Tinggi dari Omicron

JAKARTA – Badan Organisasi Kesehatan Dunia WHO telah secara resmi mengumumkan kemunculan varian baru dari Covid-19 yakni varian XE.

Varian dari hasil rekombinan atau gabungan Omicron BA.1 dan BA.2 tersebut pertama kali muncul di Inggris, dan diketahui memiliki tingkat penularan lebih tinggi dibanding varian Omicron.

Karenanya WHO menyatakan varian terbaru ini harus lebih diwaspadai karena berpotensi menyebabkan terjadinya ledakan kasus lagi.

Satgas Covid-19 meminta masyarakat jangan panik dalam menghadapi munculnya varian XE tersebut, karena di Indonesia belum ditemukan kasus dari varian XE tersebut.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menghimbau masyarakat tidak perlu takut berlebih. Menurutnya rekombinan virus bukan hal yang baru.

“Karena rekombinasi virus bukan merupakan hal baru dan sudah banyak terjadi termasuk pada virus selain Covid-19,” jelasnya secara virtual, Selasa (5/4).

Ia meminta masyarakat jangan takut atau panik berlebihan. Sebab kecemasan dapat menurunkan imunitas.

“Terlebih lagi, ketakutan yang berlebihan pun akan berpengaruh pada imunitas tubuh menghadapi berbagai ancaman penularan penyakit di sekitar kita,” kata Prof Wiku.

Namun, kata dia, jika merujuk data awal penelitian mendapati kemampuan penularan Varian XE sekitar 10 persen lebih tinggi dari Omicron BA.2. Akan tetapi, WHO sendiri menekankan perlunya penelitian lebih lanjut terkait temuan awal ini.

Sejauh ini, menurut Kementerian Kesehatan, varian yang pertama kali ditemukan di Inggris ini belum ditemukan di Indonesia. Maka ia menegaskan tetap harus hati-hati dan disiplin dengan protokol kesehatan.

“Untuk itu, pemerintah selalu memantau dan menggunakan data terkini dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam berbagai penyesuaian kebijakan,” jelas Wiku. (jpg/rit)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan