Airlangga Hartarto dan Menteri Lee Bahas Rencana Ekspor Energi EBT ke Singapura

JAKARTA – Utuk mempererat hubungan negara sahabat, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Menteri Pembangunan Nasional Singapura Desmond Lee menggelar pertemuan di Jakarta, Rabu (23/3).

Dalam pertemuan kedua menteri itu dibicarakan berbagai peluang kerjasama sebagai bentuk hubungan bilateral kedua negara.

Potensi kerjasama di bidang energi baru terbarukan (EBT) dan pemanfaatan energi air bersih menjadi opsi kerjasama yang di tawarkan oleh Menko Airlangga Hartarto.

Usai pertemuan, Menko Airlangga mengatakan, Indonesia memiliki banyak peluang kerjasama dengan Singapura.

Sebagai negara tetangga Singapura saat ini tengah mengembangkan rencana pembangunan hijau selama 15 tahun ke depan.

Melihat itu, Indonesia sangat berpeluang untuk membukan peluang kerjasama untuk mengekspor EBT.

Dalam pola pembangunan di Singapura. Negara tetangga itu menerapkan aturan green building, green infrastructure, dan investasi di bidang riset.

‘’Pemerintah Singapura juga telah melakukan mitigasi pembangunan berkelanjutan untuk mengantisipasi kelangkaan pangan dan krisis energi,’’kata Menko Airlangga Hartarto.

Pola pembangunan yang diterapan Singapura ini sejalan dengan konsep pengembangan green ekonomi Indonesia.

Pemerintah Indonesia sendiri saat ini tengah gencar untuk menyosialisasikan pengurangan emisi gas karbon untuk berbagai sektor.

Untuk itu, dalam pengembangan EBT sendiri, Indonesia memiliki potensi cukup besar dengan menghasilkan 418 EBT yang berasal dari berbagai sumber energi.

“Sumber daya air, panas bumi, angin, dan matahari ini bisa ita kembangkan,”cetus Airlangga Hartarto.

Pada pertemuan itu, Menteri Lee juga membahas penerapan teknologi suplai air bersih.

Menteri Lee menyarankan Indonesia memanfaatkan teknologi pengolahan air sungai.

Selain karena desalinasi air laut masih relatif mahal dan Indonesia memiliki banyak sungai besar yang total panjang mencapai ribuan kilometer.

Kedua menteri juga membahas upaya percepatan pembangunan dan investasi di Kawasan Industri Kendal (KIK) di Jawa Tengah.

Airlangga mengatakan, KIK menjadi peluang strategis membuka lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan potensi ekspor, terutama ke Singapura.

“Dengan dilakukannya revitalisasi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), maka diharapkan dapat mempercepat aktivitas ekonomi di KIK,” ujarnya.

Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menuturkan, Menteri Lee mewakili Singapura berencana melihat langsung pembangunan KIK ke Kendal.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan