China Eastern Airlines Mengkarantina Semua Pesawat Boeing 737-800 Miliknya

Jabarekspres.com – Pasca terjadinya kecelakaan pesawat Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines di pegunungan daerah Guangxi, Tiongkok pada hari Senin (21/03) kemarin.

China Eastern Airlines pada akhirnya akan melarang semua penerbangan pesawat berjenis Boeing 737-800 miliknya untuk menghindari adanya kecelakaan tambahan yang diduga disebabkan oleh pesawat itu sendiri.

Kabar ini diperkuat oleh laporan yang dilontarkan outlet berita keuangan China Yicai yang berbasis di pusat perekonomian Shanghai. Walau begitu, maskapai ini masih belum mengkonfirmasi rencana tersebut.

Baca juga : Ponpes Al-Itifaq Jadi Pilot Project

Pesawat Boeing 737 memiliki mesin ganda serta berlorong tunggal. Pesawat ini juga merupakan salah satu jet penumpang yang paling banyak digunakan di dunia untuk penerbangan jarak pendek maupun menengah.

Dikabarkan bahwa sebagian besar armada pesawat milik China Eastern Airlines merupakan pesawat jenis Boeing 737 dari berbagai versi, dan salah satunya adalah Boeing 737-800.

Bahkan, koresponden CBS News, Kris Van Cleave mengatakan bahwa Boeing 737-800 merupakan bagian dari keluarga generasi berikutnya untuk jajaran pesawat Boeing 737.

China-eastern-airlines-pesawat
Tampilan Web China Eastern Airlines pasca tragedi (Istimewa)

Boeing Co sendiri mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui laporan awal saat kecelakaan tersebut berlangsung. Mereka juga sedang mengumpulkan lebih banyak informasi mengapa hal ini bisa terjadi.

Baca juga : Mengenal Kepercayaan & Ajaran Sunda Wiwitan

Pasca kejadian ini, saham Boeing terlihat turun lebih dari 8 persen dalam perdagangan pra-pasar, senin (21/03) pagi tadi.

CCTV juga mengatakan bahwa China Eastern Airlines telah membentuk 9 tim terpisah yang ditugaskan untuk mengevakuasi puing-puing pesawat sekaligus menginvestigasi kecelakaan dan membantu keluarga dari para penumpang.

Hingga saat ini, China Eastern Airlines masih menginvestigasi penyebab terjadinya kecelakaan pesawat Boeing 737-800 yang bertolak dari Bandara Internasional Changsui, Kunming, Tiongkok.

Baca juga : Ponpes Al-Itifaq Jadi Pilot Project

Mengingat bahwa Tiongkok memiliki peraturan yang ketat dan memiliki sistem keamanan yang tinggi untuk tiap penerbangannya.

Kecelakaan pesawat terakhir yang dialami negeri ini terjadi pada tahun 2010 yang lalu. Dimana pada kecelakaan ini terdapat 44 orang yang tewas dari total 96 orang di dalam pesawat Embraer E-190 yang diterbangkan maskapai Henan Airlines jatuh pada saat mendekati bandara Yichun.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan