BANDUNG – Kepala Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Dudy Prayudi, sebut Kota Bandung hasilkan 1.500 ton sampah per hari.
Dudy memaparkan saat ini sampah anorganik mendominasi komposisi sampah Kota Bandung yaitu sebesar 60 persen, sedangkan sisanya sampah organik sebesar 40 persen.
“Di Kota Bandung 60 persen sampah adalah anorganik, 40 persen organik. Sampah plastik menjadi faktor peringkat pertumbuhannya,” ujar Dudy dalam acara Gelatik, di Bandung Creative Hub, Senin (21/3).
“Kota Bandung produksi 1.500 ton sampah per hari. Kalau dianalogikan, satu lapangan sepak bola penuh dengan sampah dengan ketinggian sampah setinggi 75 sentimeter. Itu hanya satu hari, bayangkan jika dua, tiga hari selanjutnya akan seperti apa,” sambungnya.
Dudy menambahkan, bahwa sangat penting untuk warga Kota Bandung berpartisipasi menanggulangi masalah ini dengan program pemerintah Kota Bandung yaitu gerakan Kang Pisman.
“Gerakan ini merupakan muatan lokal dari istilah internasional 3R; reduce, reuse, recycle,” tutur Dudy.
Kang Pisman sendiri merupakan singkatan dari istilah Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan. Dalam program ini, pemerintah, warga, swasta dan lainnya bekerja sama dalam membangun peradaban baru untuk pengelolaan sampah yang lebih maju.
“Kita berharap dengan penerapan Kang Pisman ini dapat mengurangi jumlah timbunan sampah di TPA. Karena di TPA Sarimukti, sudah luar biasa overloadnya,” kata Dudy.
“Kami sudah punya Perda-nya mengenai sampah plastik. Perda-nya tahun 2012, sudah diterapkan dengan peraturan Wali Kota (Perwali),” imbuh Dudy.
Perda pengurangan sampah plastik tersebut sudah diterapkan di beberapa titik pasar Kota Bandung melalui kerjasama dengan Komunitas Diet Kantong Plastik. Contoh pasar yang sudah diberi pengarahan ini adalah Pasar Kosambi dan Pasar Cihaurgeulis.
“Disitu teman-teman komunitas menyasar ibu-ibu atau pengunjung pasar untuk mengganti plastiknya dengan kantong yang bisa di recycle atau bisa dipakai berkali-kali,” ucap Dudy.
Dudy berharap dengan penerapan program ini, jumlah sampah kantong plastik sekali pakai dapat berkurang.
Selain itu, Dudy mengimbau kepada masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam pengurangan kantong plastik sekali pakai.
“Kalau kita mau belanja ke supermarket, bawa saja kantong dari kain. Agar kita tidak memerlukan kantong plastik. Insya allah dengan hal sederhana ini kita bisa mengurangi pemakaian plastik,” pungkasnya.