BANDUNG – Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung menyebut bahwa kasus kebakaran selama periode Januari – Maret 2022 mengalami penurunan dibandingkan pada tahun lalu di periode yang sama.
Menurut Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Diskar PB Kota Bandung, Gungun Sumaryana bahwa pada periode Januari – Maret 2021 lalu, terdapat 41 kasus kebakaran dengan total kerugian hingga Rp 13.512.500.000.
Sedangkan untuk tahun 2022 dengan periode waktu yang sama, hanya terjadi 27 kasus kebakaran dengan total kerugian sebanyak Rp 2.787.600.000.
Penurunan kasus kebakaran tersebut, kata Gungun, berkat gencarnya Diskar PB Kota Bandung melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Terkait dengan bencana kebakaran, itu tidak boleh terlalu berpikir bagaimana saat terjadi kebakaran. Memang paradigma ini harus bergeser bagaimana mencegah kejadian itu supaya tidak terjadi kebakaran. Istilahnya prevent of fire,” ucapnya kepada wartawan di Balaikota Bandung, Rabu (16/3).
Selain adanya sosialisasi kepada masyarakat, penguatan komunikasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga, dirasa cukup berhasil dalam menekan angka kebakaran di Kota Bandung.
Apalagi, sepanjang tahun 2021 kemarin, angka kebakaran di Kota Bandung mencapai 183 kejadian.
“Intinya, bagaimana kita berkoordinasi dan berkomunikasi ketika terjadi bencana. Istilahnya sesuai dengan tupoksi, kapasitas kemampuan dari masing masing OPD dan elemen yang ada, begitu ada kejadian langsung sigap,” kata Gungun
Guna mengantisipasi terjadinya kebakaran, Gungun mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini telah menyediakan alat pemadam kebakaran seperti Kompa Jinjing (Kojing) di tiap kelurahan
“Sementara baru 5 Kelurahan, tapi tahun ini (20229 kurang lebih ada 50 (Kojing). Karena itu ada penilaian-penilaian skala prioritas salah satunya kepadatan penduduk dan ketersediaan air di masyarakat,” pungkasnya. (Mg4).