Tragedi Kemanusiaan! Seorang Ibu Hamil Terkena Bom Serangan Rusia

Jabarekspres.com — Invasi Rusia di bawah restu Putin pada hari kemarin telah menewaskan seorang ibu hamil, berdasarkan laporan Associated Press, dilansir dari The Moskow Times, Senin (14/03/2022).

Alih-alih menyerang titik-titik militer Ukraina, serangan bom Rusia juga menimpa seorang ibu yang sedang mengandung jabang bayi dalam tubuhnya.

Foto yang tersebar dari agensi-agensi media memperlihatkan lanskap Mariupol yang mengerikan dan para tentara Ukraina menandu seorang perempuan, tidak disebutkan namanya, untuk dilarikan ke ambulans.

Seorang dokter di rumah sakit Mariupol memberikan keterangan menyebut beberapa organ vital tubuh perempuan itu remuk. Namun ia masih bisa bertahan.

Namun, perempuan memekik permohonan kepada para petugas medis untuk membunuhnya setelah ia sadar bahwa jabang bayi dalam kandungannya telah meninggal.

Sang bayi sebenarnya sempat terlahir melalui operasi caesar.

“(Namun) tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan,” kata ahli bedah Timur Marin, seperti dikutip AP, dan dilansir oleh The Moskow Times.

Sayang sekali, sang ibu kemudian menyusul bayinya

“Keduanya meninggal,” kata Marin.

Para pejabat Rusia menyebut gambar-gambar evakuasi di rumah sakit bersalin Mariupol sebagai “berita palsu”, mengklaim bahwa para ekstremis Ukraina yang  telah melakukan hal-hal keji terhadap warga sipil dan mengambil alihnya sebagai pangkalan.

Associated Press menyebut bahwa wartawannya melihat para korban dan kerusakan secara langsung, sembari mendokumentasikan serangan itu melalui video dan foto.

Di antara mereka ada foto lain yang tersebar luas dari blogger Mariana Vishegirskaya, yang melahirkan seorang gadis sehari setelah serangan udara hari Rabu.

Pejabat Rusia menyebut Vishegirskaya sebagai aktor dalam serangan yang dipentaskan.

Pihak berwenang Mariupol mengatakan 2.187 warga telah tewas dari sekitar 100 bom udara Rusia pada hari Minggu.

Kyiv dan badan-badan bantuan menyebut pengepungan Mariupol – yang terletak di sepanjang apa yang bisa berfungsi sebagai jembatan darat antara daratan Rusia dan Krimea yang dicaplok – bencana kemanusiaan tanpa listrik atau penghangatan dan persediaan makanan dan air terakhir habis.

Semenjak Moskow melancarkan “operasi militer khusus” terhadap Kyiv, sudah tercatat banyak korban berjatuhan dari warga sipil, dari tua sampai muda, ditambah lagi dengan kerusakan fasilitas-fasilitas.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan