Jabarekspres.com – Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan akan dimulai 2024. Rehabilitasi merupakan hal utama yang akan Presiden Joko Widodo lakukan mengenai pembangunan ibu kota baru ini.
Presiden Joko Widodo juga menyampaikan bahwa rehabilitasi hutan-hutan di Ibu Kota Negara itu agar kembali pada fungsinya sebagai hutan tropis dan bukan hutan yang monokultur, melainkan yang homogen.
“Ini sudah sering saya sampaikan, bahwa pembangunan IKN akan diawali dengan merehabilitasi hutan-hutan yang ada, agar area-area di IKN dan sekitarnya kembali pada fungsi semula yaitu sebagai hutan tropis dan bukan hutan yang monokultur, yang homogen,” ungkap Jokowi saat mendatangi langsung Persemaian Mentawir yang terletak di Desa Mentawir, Penajam Paser Utara, Senin (14/03/2022).
Adapun dalam kunjungan tersebut Jokowi berkeliling untuk mengetahui berapa banyak fasilitas dan bibit pohon yang ada di lokasi persemaian.
Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe, juga ikut mendampingi Jokowi dalam meninjau Persemaian Mentawir.
Kepala negara Republik Indonesia itu ingin agar persemaian Mentawir bisa melahirkan 15-20 juta bibit pohon kayu nyatoh, meranti, kapur, gaharu, dalam 6-7 bulan nanti. Hal tersebut tentunya dapat mengembalikan aneka flora dan fauna di kawasan IKN.
“Kami harapkan dengan penanaman kembali, habitat yang ada akan kembali seperti semula dan suasana di IKN Nusantara nanti betul-betul seperti yang sudah kita rencanakan yaitu kota hutan,” ujarnya.
Jokowi juga mengatakan bahwa Persemaian Mentawir yang menghasilkan jutaan bibit itu akan ditempatkan di lahan-lahan penting yang berada di kawasan IKN.
“Penanaman akan dilakukan di sela-sela tanaman eukaliptus yang ada di sana. Sehingga saat eukaliptusnya ditebang, pohon meranti, kapur, nyatoh, gaharu, bangkirai, jambu-jambu yang disemai sudah tinggi,” katanya.