BANDUNG – Pegiat media sosial mendukung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mendatang. Mereka bersepakat mengusung Ridwan Kamil dengan alasan tokoh nasional tersebut mampu mengedepankan persatuan dan perdamaian.
Pernyataan dukungan tersebut dilontarkan secara terbuka di depan Ridwan Kamil di Cafe BMC 1928 beberapa waktu lalu. Delapan pegiat media sosial yang hadir di antaranya Eko Noer Kristiyanto (@ekomaung69), mang Ahiw (@gusdul93), Candra Dwiyanto (@chancil.chan), serta Doni Setiabudi (@a_7alu).
Mereka mengunggah foto bersama Ridwan Kamil dan diunggah di media sosial masing-masing. Enda Nasution (endanst), salah satu pegiat media sosial, mengunggah foto tersebut dalam akun pribadinya di Instagram. Dalam keterangannya, tertulis bahwa pertemuan ini merupakan yang pertama.
“Kita ikhtiar bersama menyongsong takdir, karena #kamilelahbertengar karena itu perlu #RidwanKamilCapres.”
Enda menjelaskan, ia menginisiasi pertemuan antara Ridwan Kamil dengan para pegiat media sosial karena melihat potensi Kang Emil cukup besar pada penyelenggaraan Pemilu 2024.
“Saya merasa Kang Emil dalam posisi kunci dan memiliki modal politik yang cukup untuk berkompetisi di Pilpres 2024,” ujarnya.
Menurut Enda tidak semua yang hadir pada pertemuan di Cafe BMC 1928, Bandung, Jawa Barat itu langsung menyatakan dukungannya secara terbuka kepada Ridwan Kamil. “Dukungannya dari saya, kalau untuk yang ada di foto mungkin ditanyakan satu-satu saja ya,” kata dia.
Meski begitu, para pegiat yang hadir sepakat untuk mendukung kampanye pemilu secara positif, terutama di media sosial. Hal ini belajar dari penyelenggaraan Pemilu sejak 2014, ketika media sosial selalu diramaikan silang pendapat di antara pendukung para kandidat.
Mereka pun mengusung tema #KamiLelahBertengkar, karena ingin mengedepankan persatuan dan kebersamaan.
Melalui tema tersebut, mereka pun merasa perlu ada calon yang mewakili Jawa Barat. “Sepakat bahwa #KamiLelahBertengkar ingin ada Capres yang representasi nasionalis religius, sekaligus mewakili provinsi dengan populasi 50 juta orang, terbesar di Indonesia, punya track record, pengalaman dan juga kompetensi untuk membawa Indonesia lebih baik ke dalam, dan juga di dunia internasional,” ungkap Enda.