JAKARTA – Sudah kurang lebih selama tiga bulan masyarakat mengeluhkan soal ketersediaan minyak goreng yang tengah langka di pasaran. Terkait dengan soal minyak goreng yang tengah langka, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN), Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan telah menampik kabar tersebut.
“Pertama, minyak goreng ini tidak langka, tersedia,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan dalam diskusi publik secara daring, Selasa (8/3).
Oke Nurwan mengatakan hal yang menjadi masalah di lapangan adalah masyarakat itu mencari harga yang murah, yakni sesuai harga eceran tertinggi (HET) sekitar Rp 14 ribu per liter. Namun, untuk ketersediaan minyak goreng sendiri masih aman hanya harganya yang tinggi.
“Hanya masalahnya yang dituntut masyarakat itu mana yang Rp 14 ribu, mana yang Rp 13 ribu, mana yang Rp 11.500, kalau harga tinggi banyak, di mana-mana ada, ke pasar mana pun harga tinggi ada, pasti ada, online juga ada,” ungkap Oke Nurwan.
Apalagi, pihaknya terhitung sejak 14 Februari telah mendistribusikan sekitar 370 juta liter minyak goreng ke semua provinsi.
Sementara itu, rata-rata konsumsi nasional per hari adalah 20 juta liter, artinya kelangkaan ini tidak ada.
“Ini mau bulan ketiga, secara prinsip minyak goreng yang beredar itu (ada), tapi ada yang mempermainkan, baik dari aliran (distribusi) dan harga,” pungkas Oke Nurwan. (jawapos/ran)