Cianjur- Badan Karantina Pertanian pusat memasang microchip dan GPS kepada 5 ekor anjing jenis pemburu di Kecamatan Warungkondang, Cianjur.
Tujuan pemasangan chip serta GPS tersebut dilakukan guna untuk mengetahui identitas hewan. Sementara itu pemasangan GPS mempunyai fungsi untuk mengetahui keberadaan anjing.
Kharisudin selaku Medic Veteriner Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan Dan Perikanan Kabupaten Cianjur mengutarakan bahwa pemasangan chip dan GPS tersebut baru diuji cobakan.
“Kenapa dipasang microchip, hal ini sebagai identitas, satu di antaranya untuk mencari hewan yang hilang. Kalau ada anggaran ke depannya ada GPS juga dalam microchip tersebut, sehingga hewan yang hilang bisa ditelusuri,” ujar Kharisudin, Kamis (3/3).
Pemasangan GPS dan chip [ada anjing jenis pemburu ini akan membuat nilai jual anjing bertambah.
“Harganya bisa naik dengan ditanamkan microchip ini, identitas kalau sistem sudah muncul akan diketahui juga,” ujar Kharisudin.
Pemasangan microchip dan GPS ini diketakan dibawah kulit anjing.
Dan nantinya penanaman microchip dan GPS itu akan dilakukan di lima kabupaten di Jabar, di antaranya Cianjur, Sukabumi, dan Garut.
“Ternyata responsnya bagus karena ada nilai tambah dari anjing tersebut,” ujarnya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan Dan Perikanan Kabupaten Cianjur Ade Dadang mengatakan tak hanya anjing pemburu yang akan ditanam microchip dan GPS.
pihaknya juga melakukan sosialisasi penyuntikan rabies kepada hewan anjing, kucing, dan kera.
“Kalau penyuntikan rabies kita tergantung permintaan, biasanya bulan September, Oktober gebyarnya,” katanya.
Rutinitas lainnya, kata Ade, ia melayani permintaan inseminasi buatan yang saat ini mulai banyak digemari oleh petani.
“Harga dan pertumbuhan hasil inseminasi buatan membuat banyak petani untung juga, jadi kami terkadang kewalahan melayani karena terbatasnya petugas,” katanya.
(Cianjurekspres)