Polusi Lebih Mematikan daripada Covid-19

Asia Tenggara menjadi kawasan di mana angka kematian akibat polusi udara begitu tinggi, yakni mencapai lebih dari 2 juta kematian per tahun.

Hal-hal utama yang menimbulkan polusi udara itu antara lain, pembakaran bahan bakar fosil, kayu, penggunaan bahan-bahan masakan dan alat pemanas, dan penerangan perumahan.

Selain itu faktor-faktor lainya seperti limbah industri, pembangkit listrik tenaga batu bara, metana dan amonia yang dihasilkan dari peternakan, pembakaran sampah pertanian, dan sampah-sampah di tempat pembuangan akhir (TPA).

Adapun di Indonesia sendiri, masalah polusi masih terbilang mengkhawatirkan. Banyak kota di Indonesia yang memiliki kualitas udara buruk yang melampaui standar.

Survei dilakukan oleh Oleh IQ Air 2019 menyebut bahwa Tangerang Selatan menjadi kota yang paling berpolusi udara di Indonesia.

Tangerang Selatan mempunyai kualitas udara yang mencapai 81,3 mikrogram per meter kubik (µg/m³). Bekasi menempati posisi kedua dengan kualitas udara mencapai  62,6 µg/m³.

Artinya, kondisi udara di dua kota tersebut tergolong tidak sehat, sebab telah melampaui rata-rata konsentrasi PM 2,5.

Ini merupakan tugas ganda seluruh jajaran pemerintah. Selain diharapkan mampu mengatasi masalah pandemi Covid-19 dengan baik, pemerintah juga mesti bisa menekan masalah polusi atau pencemaran lingkungan yang terbilang mengkhawatirkan ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan