Tak sampai sepuluh. Kau mungkin masih ingat sejak berjalan menyisir teras 1 dan 2 yang sudah tidak terurus; tembok penuh corat-coret, fasilitas rusak, beberapa kaca skywalk pecah hingga berlubang (sampai-sampai kau mampu melihat orang berkendara di bawahmu lewat lubang kecil itu), dan lain-lain, dan lain-lain. Hingga kau selesai menapaki teras 3 sampai 10.
Hasilnya, sepanjang mata memandang, cuma terdapat enam kios yang buka.
Kau kecewa berat. Lantas menepi memesan kopi. Menemanimu, Ira Rahayu, salah satu penjual baso dan mie kocok di Teras Cihampelas. Kalian pun tenggelam dalam perbincangan yang terbilang panjang.
Perempuan paruh baya ini sudah 20 tahun lebih berjualan di Cihampelas. Ia menyayangkan sikap rekan-rekan sesama pedagang lainnya. Lantaran mereka malah kembali berdagang di bawah Skywalk Cihampelas.
“Padahal kalau yang di bawah berjualan ke atas. Kemungkinan bakal rame lagi ini Teras Cihampelas. Makanya yang di bawah mestinya ditindak atau ditertibkan,” sesalnya.
Sesekali kau tampak bingung. “Apa yang harus diliput dari tempat sesepi ini? Ah, kesepian itu sendiri?” guraumu.
Pohon besar yang berada di hadapan kalian mengobrol pun, daun-daunnya, seperti matamu. Begitu layu. Seolah mampu membaca pikiran, salah satu pedagang lainnya, yang duduk di samping Ira berkata, “Sudah mati karena banyak dipaku.”
“Dipaku?” kau masih belum mengerti maksud perkataannya.
“Iya. Dipaku sama para pedagang di bawah. Itu, loh, jadi mereka bisa memajang barang dagangan di atas pohon,” jelasnya.
Polemik soal pedagang yang berjualan di trotoar jalan Cihampelas memang terlampau pelik. Namun, seperti halnya petugas Satpol PP, para pedagang di Skywalk Cihampelas juga tidak bisa berbuat banyak. “Kan (menertibkan) itu mah pekerjaan Satpol PP. Tapi mana tindakan Satpol PP? Mereka cuma jalan-jalan.”
“Sebenarnya, kalau hari Sabtu-Minggu, tuh, rame. Ramai pengunjung di Teras Cihampelas. Tapi mereka turun (skywalk) lagi saat melihat kios-kios yang kebanyakan tutup,” sambung Ira.
Tak cuma itu, Ira juga menyesalkan kurangnya sikap tegas pemerintah terhadap para pedagang kaki lima yang berdagang di pinggir jalan, tepat di bawah Skywalk Cihampelas.