Bertemu dengan Presiden COP26, Airlangga Hartarto Bicarakan Tetang Perubahan Iklim

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan dengan Presiden COP26 UK Alok Sharma, di Jakarta, Rabu (16/02).

Dalam pertemuan tersebut Airlangga Hartarto membicarakan sinergitas COP26 dengan G20. Peran Indonesia Presidensi 20 harus terus mendorong dalam net zero emission, dan transisi energi.

Menko airlangga juga menyampaikan upaya Indonesia dalam Presidensi G20 untuk terus mendorong dalam pemulihan ekonomi global.

Pertemuan yang juga dihadiri Duta Besar Inggris dan Timor Leste tersebut membahas hasil forum Forest, Agriculture and Commodity Trade (FACT) Dialogue.

‘’Forum FACT yang dipimpin Indonesia dan Inggris diikuti lebih dari 28 negara,’’ujar Airlangga Hartarto dalam keterangannya.

Pertemuan Forum FACT tersebut harus ditindaklanjuti berdasarkan kesepakatan yang terangkum dalam dokumen Roadmap for Actions. Dokumen ini sudah diluncurkan di sela-sela COP26 di Glasgow, November 2021 lalu.

Menko Airlangga mengatakan, pemerintah Indonesia tengah melakukan review atas hasil outcome FACT Dialogue dimaksud dan juga format partisipasi ke depannya.

Dari aspek kerjasama bilateral bersama Inggris, Menko Airlangga Hartarto mengharapkan adanya peningkatan Kerjasama diberbagai sector.

Komoditas pertanian, perkebunan dan kehutanan yang tengah dilakukan Inggris, ke depannya tidak akan menghambat dan menjadi barrier perdagangan bilateral kedua negara.

‘’Penting bagi semua negara untuk mengedepankan kerjasama yang saling menguntungkan guna pemulihan ekonomi,’’katanya.

Sementara itu, Presiden COP26 Alok Sharma menyatakan, sebagai tindaklanjut kesepakatan Glasglow Clime Pact selurush negara di dunia telah berkomitmen untuk memperhatikan masalah perubahan iklim.

Presidensi G20 yang kepemimpinannya dipegang oleh Indonesia, Alok Sharma yakin penanganan perubahan iklim dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca secara global dapat tercapai.

‘’Kami mendukung Indonesia dalam rangka implementasi kesepakatan Glasgow tersebut seiring dengan Presidensi di G20,’’kata Airlangga Hartarto.

Sementara itu, menjawab usulan tersebut, Menko Airlangga menuturkan bahwa prioritas Presidensi G20 akan difokuskan pada masalah Kesehatan Global dan Transformasi Ekonomi Digital.

Namun, untuk masalah kesepakatan COP26 yakni Transisi Energi guna penurunan emisi karbon sudah termasuk menjadi perhatian Bersama bagi negara-negara G20.

Airlangga mengaskan, salah satu yang menjadi permasalahan bagi negara-negara berkembang dan penghasilan rendah adalah akses mendapatkan vaksin dalam menghadapi Pandemi Covid-19.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan