Airlangga Hartarto: Pemerintah Terus Pantau Perkembangan Kasus Omicron Luar Jawa-Bali

JAKARTA – Meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron mendapat perhatian serius dari Ketua Komite Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan ekonomi Nasional Airlangga Hartarto.

Menurut Airlangga Hartarto, pada setiap perkembangnya pemerintah selalu melakukan evaluasi agar kasus Covid-19 terkendali dan perekonomian tetap berjalan.

Dia mengakui, saat ini kasus aktif Covid-19 kembali mengalami kenaikan. Untuk itu pemerintah saat ini terus berupaya untuk melakukan pengendalian penyebaran Covid-19 secara maksimal.

Pemerintah akan terus melakukan evaluasi secara berkala perkembangan kasus Covid-19 dan berbagai upaya untuk pengendalian pandemi,’’kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Selasa, (15/7)

Beberapa minggu terakhir, terjadi kenaikan Kasus Aktif di seluruh wilayah/pulau di Indonesia. Namun, Menko Airlangga meminta agar masyarakat tidak perlu panik.

Berdasarkan data yang diterima, Menko Airlangga menyebutkan bahwa, angka reproduksi kasus Efektif (Rt) mengalami kenaikan.

‘’Hal ini menunjukkan laju penularan semakin tinggi. Kenaika Rt saat ini 1,13 yang terjadi diseluruh provinsi,’’ ujar Menko Airlangga Hartarto.

Sejauh ini pemerintah terus melakukan pemantauan untuk melakukan antisipasi penyebaran varian Omicron.

Akan tetapi jika dibandikan dengan kasus aktif di Jawa-Bali, angka kasus di luar pulau Jawa-Bali masih lebih rendah dengan capaian 13.9 persen.

‘’Kasus aktif untuk luar pulan Jawa-Bali juga mengalami kenaikan dengan 10 provinsi menempati tren kasus tertinggi,’’ ungkap Ketua DPP Golkar ini.

Meski ada peningkatan kasus cukup tajam, namun tingkat perawatan di RS masih relatif masih rendah.

Untuk ratioKeterisian Tempat Tidur (BOR) Nasional saat ini masih berada di angka 30,52 persen. Sedangkan untuk luar pulau Jawa-Bali masih di bawah 20 persen.

Sedangkan untuk kapasitas Isolasi Terpusat (Isoter) di luar pulau Jawa-Bali hanya terisi 879 Tempat Tidur dari kapasitas 30 ribu lebih tempat tidur.

Airlangga Hartarto menegaskan, adanya lonjakan varian Omicron ini harus diantisipasi dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Selain itu, pelaksanaan vaksinisasi kedua dan Booster terus digenjot khususnya untuk kalangan rentan seperti lansia dan anak-anak.

Airlangga Hartarto menambahkan, sebagai langkah antisipasi Pemerintah Daerah harus menyiapkan tempat Isoter dengan kapasitas 2-3 kali lipat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan