Antisipasi Lonjakan Covid-19, Pemkot Bandung Sediakan 226 Isoter

BANDUNG – Dalam mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah menyediakan sebanyak 226 tempat Isolasi Mandiri  Terpadu (Isoter).

226 tempat Isoter tersebut, menurut Ketua Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bandung, Asep Gufron nantinya akan tersedia di setiap kewilayahan.

“Data terakhir, ada 226 tempat isoman yang sudah kami siapkan di setiap Kecamatan. Itu untuk menghadapi lonjakan kasus di Kota Bandung,” ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (12/2).

Meskipun hingga saat ini tempat Isoman terpadu (Isoter) belum terisi, Asep mengukapkan bahwa masyarakat di setiap kewilayahan turut membantu untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19.

“Meskipun sekarang belum terisi (tempat Isoman), karena rata-rata pada Isomannya itu di rumah, tapi warga setempat itu mendukung adanya tempat Isoman ini. Bahkan mereka sekarang aja udah saling membantu jika di lingkungannya ada yang kena COVID-19,” katanya

Bahkan selain mempersiapkan tempat Isoman di tiap kewilayahan, Asep menuturkan bahwa jika nantinya lonjakan kasus Covid-19 dinilai sangat signifikan, maka Pemkot Bandung juga berencana akan menyewa kamar hotel kembali untuk digunakan masyarakat sebagai tempat Isoman.

Akan tetapi, Asep berharap tempa Isoman tersebut tidak terisi oleh masyarakat.

“Mudah-mudahan tidak ada lonjakan yang begitu besar ke depannya. Cuma memang untuk antisipasi, tempat-tempat isoman itu perlu kita siapkan yah jika terjadi lonjakan di Kota Bandung,” imbuhnya

Diberitakan sebelumnya, Pemkot Bandung melalui Sekertaris Daerah (Sekda) telah menginstruksikan kepada jajaran kewilayahan untuk segera mengambil langkah cepat dalam melakukan antisipasi Penyebaran virus Covid-19 terutama kepada varian baru berjenis Omicron.

Apalagi, menurut Ema Sumarna selaku Sekda Kota Bandung, unsur kewilayahan harus mengetahui secara pasti masyarakat yang terpapar Covid-19.

“Seperti menguasai betul data kasus di wilayah. Detailnya harus tahu, mulai dari jumlah masyarakat yang terkena kasus ada dimana saja, lalu penanganannya seperti apa dan bagaimana,” Pungkasnya pada Rabu (9/2) kemarin. (Mg4).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan