Warga Wadas Bentrok dengan Polisi, Ganjar: Tidak Perlu Ada yang Ditakuti

PURWOREJO – Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi trending di Twitter pada Rabu (9/2). Namanya disebut-sebut oleh ribuan panggung Twitter setelah kekacauan yang terjadi pada Warga Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo dengan aparat kepolisian.

Ganjar meminta Warga Wadas agar tidak takut dengan aparat Kepolisian.

Ganjar menyebut bahwa Polisi hanya datang mengawal pengukuran lahan di Desa tersebut.

“Ini hanya pengukuran saja kok jadi tidak perlu ada yang ditakuti,” kata Ganjar.

Dia memastikan tidak ada kekerasan yang dilakukan oleh Polisi.

“Jangan khawatir, ada niatan baik, tidak akan ada kekerasan” ujar Ganjar.

Usai membuat pernyataan tersebut  Ganjar jadi trending topik di jagat Twitter. Dia disebut-sebut cacat logika.

“Kalimat ‘tidak perlu ditakuti’ yang terlontar dari ucapan @ganjarpranowo saat merespons ribuan aparat kepolisian yg menyerbu Desa Wadas adalah bentuk kecacatan logika,” tulis KontraS di Twitter resminya.

Ganjar juga disebut tidak berempati kepada warga Wadas.

“Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sama sekali tak punya empati pada kekerasan aparat dan penderitaan warga Wadas. Terbuat dari apa hatimu, Pak Ganjar?” tulis akun antropologikus.

“Yakin yang kaya gini mau jadi Presiden? Apa bedanya dengan Jokowi?” tulis akun ObayKusut menyindir Ganjar.

“Gak percaya omongan orang ini. Take down internet sendiri sudah melanggar hukum. Ada hal luar biasa apa sampe “melanggar hukum”?  Ngapain ribuan polisi kesitu kalo baik-baik saja?  Setiap dia ngomong rasanya cuma Ngibul aja buat gue sih,” tulis akun @Helmi Felis.

“Tersingkap wajah asli Ganjar yg selama ini dicitrakan merakyat ternyata berhati bengis,” tulis akun ekowboy2.

“Yang begini mau jadi Presiden? Pikir pikir lagi dong..” tulis akun Kimberley20101.

Ribuan personel polisi diterjunkan ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, untuk mengawal pengukuran lahan yang akan digunakan untuk pembangunan Bendungan Bener.

Kedatangan polisi itu disertai aksi represif. Polisi menangkap 23 orang dengan dalih membawa senjata tajam. Ada pula warga yang ditangkap saat sedang makan di warung.

Selain itu, menurut keterangan yang ditulis oleh @Wadas_melawan menjelaskan kronologi kejadian bagaimana polisi menyerang warga wadas.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan