SUMEDANG – Pengelolaan Badan Usaha Mikik Desa (BUMDes) menjadi salah satu faktor penting dalam pemberdayaan warga serta peningkatan ekonomi lokal.
Karenanya, dalam pengelolaan BUMDes tak bisa sembarangan, sebab berkembangnya desa hingga meningkatnya ekonomi warga cukup berpotensi dengan baiknya pengelolaan BUMDes.
Menanggapi hal tersebut, Bendahara BUMDes Mekarsari, Desa Tanjungsari, Iwan Ramdhan mengatakan, dalam pengelolaan BUMDes masih banyak kendala yang harus dibenahi.
“Terus terang, BUMDes itu seperti anak yang kehilangan induk. Jadi yang harus dilakukan teman-teman BUMDes sebagian besar masih banyak kendala,” kata Iwan kepada Jabar Ekspres melaui panggilan telepon, Selasa (8/2).
Adapun kendala yang kerap dialami para pengelola BUMDes, dijelaskan Iwan, salah satunya mengenai pembukuan hingga pengelolaan keuangan.
“Akuntansi jadi kendala yang sering dihadapi. Kemudian yang jadi kendala BUMDes juga bagaimana cara mencari peluang,” ujar Iwan.
Pria yang akrab disapa Ayah itu menerangkan, dalam pemilihan unit usaha pun tak jarang menjadi kendala bagi pengelola BUMDes.
“Yang jadi kendala itu bagaimana mencari potensi di desanya masing-masing untuk dijadikan satu unit usaha dan itu yang memang cukup sulit,” imbuhnya.
Ayah melanjutkan, mencari potensi untuk dijadikan satu unit usaha yang dapat dikelola oleh BUMDes mempunyai keunikan serta perbedaan di setiap desa.
“Tergantung bagaimana kita bisa mencari potensi yang ada di desanya dan dimaksimalkan menjadi ladang usaha atau ladang bisnis bagi BUMDes,” ucap Ayah.
Meskipun begitu, Ayah menyampaikan, yang menjadi tujuan utama dalam pembentukan BUMDes di desa yaitu bagaimana supaya ada pemberdayaan masyarakat di dalamnya.
“Jadi tidak sepenuhnya bisnis. Jadi bagaimana supaya ada pemberdayaan warga yang bisa menghasilkan hasil, walaupun secara penuh tujuannya bukan bisnis,” ucap Ayah.
Ayah menuturkan, untuk saat ini dengan adanya pendamping BUMDes yang sudah diberikan pelatihan dapat memberikan dampak positif.
“Mudah-mudahan pendamping BUMDes yang terpilih dan sudah dibekali ilmu itu yang terbaik. Bisa membantu para pengurus BUMDes di desa-desa dan bisa memajukan desa, kemudian desa tersebut bisa mandiri,” katanya.
“Desa, kemajuan tekhnologi, desa digital dan penguatan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) harus segera terwujud,” tutup Ayah. (mg5)