Begini Gejala Gangguan Kejiwaan OCD yang Dialami Aliando Syarif

JAKARTA – Baru-baru ini Aktor Aliando Syarief baru-baru ini mengakui lewat media sosial bahwa dirinya didiagnosis gangguan kejiwaan Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Gangguan kejiwaan tersebut membuat dirinya kesulitan untuk melakukan berbagai aktivitas.

Apa sebetulnya gangguan kejiwaan OCD itu? Dikutip dari Jawapos.com Psikiater dan Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial RS.Jiwa dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor dr.Lahargo Kembaren, SpKJ mengatakan, OCD adalah gangguan jiwa di mana orang yang mengalaminya memiliki pikiran, ide, dan impuls yang berulang dan tidak bisa dikendalikan, disertai dengan perilaku yang berulang-ulang.

Terdapat 2 komponen tanda dan gejala dari penderita OCD:

Pertama yaitu pikiran, dorongan, ide, impuls yang berulang yang menimbulkan kecemasan. Contohnya adalah takut terkontaminasi, keinginan terlarang terkait seksual, agama, perilaku agresif terhadap orang lain atau diri sendiri, pikiran harus simetris, teratur, sempurna.

Kedua kompulsi yaitu tindakan, perilaku berulang ulang yang dirasakan harus dilakukan sebagai respons untuk meredakan pikiran obsesif yang muncul. Contohnya membersihkan, mencuci tangan berulang-ulang, mengatur sesuatu dengan presisi, tepat, sesuai urutan, memeriksa sesuatu, mengunci pintu atau jendela berulang-ulang, menghitung berulang-ulang.

“Pasien merasakan bahwa obsesi dan kompulsi yang dilakukannya tidak beralasan, tidak logis dan membuang buang waktu tapi sulit untuk tidak melakukannya meskipun sudah mencoba,” kata Lahargo.

Obsesi dan kompulsi ini menimbulkan penderitaan bagi pasien, di mana mereka bisa menghabiskan waktu lebih dari 1 jam untuk melakukannya sehingga mengganggu fungsi pekerjaan, sekolah, kuliah, dan aktivitas sosial serta relasi dengan orang lain. Pada OCD yang berat dapat juga terjadi gangguan penilaian realitas, sulit membedakan mana yang nyata dan khayalan.

OCD disebabkan oleh faktor genetik, khususnya ketika di keluarga ada yang mengalami gangguan jiwa atau kepribadian yang perfeksionis. Gangguan fungsi dan struktur otak dan pengalaman traumatis di masa lalu juga bisa menjadi penyebabnya.

Lalu, bagaimana mengobatinya?

Psikofarmaka

Obat-obatan antidepresan seperti Golongan SSRI (serotonin selective re-uptake inhibitor) akan membantu meredakan dan menghilangkan gangguan ini. Biasanya dibutuhkan dosis yang agak tinggi. Obat anti psikotik juga akan membantu menghilangkan gangguan ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan