Lihat Kondisi Rumput San Siro, Begini Keluhan Simone Inzaghi

BANDUNG – ”Rumput San Siro sesungguhnya tidak layak dipergunakan lagi,” ucap Simone Inzaghi kepada DAZN dilansir dari Jawa Pos.

Kondisi rumput San Siro sudah benar-benar rusak. Setidaknya itu yang dilihat dan dirasakan Simo, sapaan akrab Simone Inzaghi.

Bahkan rumput stadion kebanggaan Kota Milan yang rusak tersebut, menurut Simo, turut berpengaruh terhadap perkembangan gaya permainan skuadnya, Inter Milan.

”Itu yang membuat kami kesulitan untuk mengembangkan permainan. Permukaan lapangan juga payah,” imbuh pelatih yang baru memenangi Supercoppa Italana 2021 itu.

Diketahui bahwa kerusakan yang timbul di lapangan merupakan efek dari agenda padat. Khususnya rumput.

Dibandingkan stadion lainnya di liga elite Eropa, tidak ada yang sesibuk Stadio San Siro atau Stadio Giuseppe Meazza, kandang AC Milan dan Inter Milan.

Rata-rata per musim, San Siro dapat menggelar 36 pertandingan! Itu hanya untuk laga Serie A. Belum di Coppa Italia, Supercoppa Italiana, atau Liga Champions.

Pemandangan itu sejatinya sudah terlihat ketika San Siro dipercaya menggelar final four UEFA Nations League 2020–2021 pada 7–11 Oktober tahun lalu.

Karena itu, bukan suatu yang berlebihan atau mengada-ada ketika allenatore Inter Milan Simone Inzaghi mengeluhkan rumput San Siro setelah tim asuhannya menang susah payah 2-1 atas Venezia FC di Serie A kemarin (23/1).

Menurut Castelli, sudah delapan tahun terakhir kondisi rumput lapangan tersebut dirawat dengan cara ”mengawinkan” rumput alami dengan rumput hibrida sintetis.

”Masalahnya adalah menggunakan (rumput lapangan) dalam waktu kurang dari 24 jam pasti akan ada efek buruknya. Selama ada dua tim yang melakoni pertandingan di stadion itu, masalah pasti akan berulang,” beber Castelli.

”Satu-satunya solusi adalah istirahat. Sebab, jumlah laga di sana (San Siro, Red) sudah terlalu banyak sehingga rumput gagal pulih kembali,” imbuh Castelli. (jp/zar)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan