Stok Darah AB di PMI Cianjur Alami Krisis, Ini Penyebabnya

CIANJUR – Stok darah golongan AB di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur, Jawa Barat mengalami krisis.

Sedangkan untuk stok darah lainnya hanya cukup untuk beberapa pecan ke depan karena minim pendonor sejak beberapa bulan terakhir.

Wakil Direktur UTD PMI Cianjur Susilawati mengatakan untuk memenuhi kebutuhan darah di rumah sakit, pihaknya mengandalkan pendonor dari keluarga pasien serta mobile unit ke sejumlah titik produktif.

“Kami juga bekerja sama dengan berbagai dinas dan instansi di lingkungan Pemkab Cianjur, untuk memenuhi kekurangan, terutama golongan darah AB. Sedangkan untuk golongan A, B dan O, masih mencukupi untuk sepekan ke depan,” ujarnya dikutip dari Antara, Minggu (23/1).

Dia menjelaskan per pekan ini, stok darah golongan A sebanyak 48 labu, golongan darah B sebanyak 46 labu dan golongan darah O sebanyak 30 labu, sedangkan AB hanya tersedia 5 labu, sehingga peran dan kepedulian warga sangat dibutuhkan untuk mendonorkan darahnya.

Bahkan, untuk meningkatkan kepedulian warga pihaknya bekerja sama dengan kelompok pendonor agar kembali rutin menggelar donor darah dan selama pandemi kebutuhan darah setiap bulan tetap sama, namun jumlah pendonor terus berkurang.

“Kami bersama kelompok pendonor saling membantu untuk mensosialisasikan pentingnya donor darah bagi kesehatan dan dapat membantu sesama untuk menyelamatkan nyawa. Selama ini, tingkat kepedulian warga untuk mendonorkan darahnya masih kurang,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris PMI Cianjur Heri Hidayat menyebut pihaknya akan terus membantu UTD PMI dalam memenuhi kebutuhan stok darah setiap bulan yang mencapai 1.400 labu, namun selama pandemi stok yang tersedia selalu minim, karena banyak warga yang tidak dapat mendonorkan darah karena berbagai alasan.

“Selama ini kita banyak terbantu dari pendonor muda di sekolah tingkat SMA sederajat, namun selama pandemi sekolah daring, sehingga donor darah ke sekolah tidak dapat dilakukan. Seiring masuknya Cianjur dalam PPKM level 1, kami berharap pendonor dapat kembali meningkat,” pungkasnya. (ant/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan