Sempat Dibantai Australia 18-0, Timnas Putri Indonesia Berbenah Ini

JAKARTA – Hasil mengerikan sempat diterima tim nasional (timnas) putri Indonesia saat berlaga di AFC Women’s Asia Cup 2022 alias Piala Asia Wanita 2022, pada Jumat (21/1) kemarin.

Timnas Putri Indonesia dibantai Australia dengan skor terlampau mentereng: 18-0.

Kendati demikian, laga-laga selanjut bukannya tak kalah mengerikan. Senin (24/1) besok, timnas bakal menghadapi lawan tangguh lain: Thailand.

Berlaga di DY Patil Stadium, Mumbai, India tersebut, timnas menghadapi lawan yang hampir 11-12 dengan Australia. Sebab keduanya berpengalaman dalam ajang Piala Dunia.

Tercatat, Negeri Gajah Putih sudah menembus Piala Dunia Wanita sebanyak dua kali, tepatnya pada edisi 2015 dan 2019. Duel melawan Thailand layak disebut laga neraka bagi Indonesia.

Sambut pertandingan itu, Pelatih Timnas Putri Indonesia, Rudy Eka Priyambada tetap menyiapkan anak asuhnya untuk bermain sebaik mungkin.

Sambil berharap Zahra Muzdalifah dan kolega bisa belajar banyak dari turnamen ini.

“Thailand telah berpengalaman di Piala Dunia. Namun, kami akan menyiapkan tim sebaik mungkin dengan materi pemain muda yang ada,” tutur Rudy.

“Pada ajang ini (Piala Asia Wanita 2022, red) kami harus banyak belajar karena kami banyak memiliki pemain muda,” imbuhnya.

Secara tersirat Rudy ingin penggawa timnas berbenah agar tidak mengalami kekalahan telak, seperti saat melawan Australia.

Diketahui sebelumnya, pada laga kontra Indonesia, yang berjarak 83 posisi di bawah Australia pada peringkat FIFA per 10 Desember 2021, Gustavsson menurunkan nama-nama andalannya sejak awal laga, termasuk bintang klub Liga Inggris, Chelsea, Samantha Kerr yang baru dinobatkan sebagai pemain terbaik kedua dunia FIFA tahun 2021.

Selain Samantha, sosok-sosok yang bermain di klub-klub ternama Eropa seperti Caitlin Foord (berkarier di Arsenal), Stephanie Catlie (Arsenal), Alanna Kennedy (Manchester City), Hayley Raso (Manchester City) dan Ellie Carpenter (Olympique Lyonnais) juga masuk dalam daftar sebelas pertama.

Sementara di kubu Indonesia, lebih dari 80 persen pemain tak memiliki klub. Skuad berjuluk Garuda Pertiwi pun datang dari negara yang dua tahun tak memiliki liga sepak bola putri lantaran pandemi Covid-19.

Hasilnya, Indonesia ‘dibantai’ dengan skor 18-0. Itu menjadi kekalahan terbesar timnas putri Indonesia sepanjang sejarah. Bagi Australia, itu merupakan kemenangan terbesar mereka di Piala Asia Putri. (jp/jpnn/zar)

Tinggalkan Balasan