Cak Imin Minta Kemenkes Evaluasi Jutaan Dosis Vaksin Kedaluwarsa

JAKARTA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin meminta kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar memperhatikan proses distribusi vaksin.

Pasalnya kata Cak Imin, sebanyak 1,1 juta dosis vaksin Covid-19 diketahui telah berstatus kedaluwarsa atau expired. Terlebih saat ini tengah digencarkan vaksin booster atau dosis ketiga.

“Saya ingatkan agar vaksin yang diindikasikan akan kedaluwarsa terus dipelototi. Dan yang sudah kedaluwarsa harus segera dibuang. Cek satu-satu petanya dan jumlahnya berapa di masing-masing daerah,” kata Cak Imin kepada wartawan, Kamis (20/1).

Dia mendorong partisipasi aktif masyarakat untuk tidak segan menanyakan masa kedaluwarsa vaksin yang bakal disuntikkan oleh petugas. Dengan begitu, tidak ada vaksin kedaluwarsa yang diterima oleh masyarakat.

“Masyarakat juga perlu proaktif ya, tanyakan dulu status vaksinnya sebelum disuntikkan. Jaga-jaga siapa tahu petugasnya tidak perhatikan,” ujarnya.

Dia mendesak Kemenkes untuk segera mengevaluasi penyebab masih banyaknya vaksin yang belum digunakan dan akan memasuki tenggat waktu kedaluwarsa.

“Saya harap ada evaluasi menyeluruh soal vaksin ini. Kok bisa sampai 1,1 juta dosis belum terpakai, malah mau kedaluwarsa. Jangan sampai ada ketimpangan dengan di luar Jawa. Ingat lho, masih banyak warga yang belum bisa vaksinasi dosis pertama dan kedua di luar Jawa,” jelasnya.

Kampanye vaksinasi booster disebut Cak Imin memang bagus. Meski begitu dia mengimbau agar praktiknya tidak mengenyampingkan target vaksinasi primer atau dosis pertama dan kedua bagi 70 persen populasi penduduk Indonesia.

“Kita tidak boleh mengabaikan target utama kita untuk vaksinasi 70 persen dari jumlah penduduk. Alih-alih ngurusi booster, malah banyak juga yang keteran belum divaksin pertama dan kedua. Itu tidak bagus,” pungkasnya. (jawapos/ran)

Tinggalkan Balasan