738 Rumah Rusak akibat Gempa di Pandeglang

Bertambah, 738 Rumah Rusak akibat Gempa di Pandeglang

PANDEGLANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Pandeglang merilis data terakhir jumlah kerusakan rumah akibat gempa dengan magnitudo 6,6 pada Jumat (14/1), pukul 16.05 WIB  yang terjadi di Pandeglang. Yakni sebanyak 738 rumah rusak dari data sebelumnya yang menyebutkan 263 unit rumah saja.

Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang Girgi Jantoro menyebutkan, data tersebut akan terus di update.

“Kemungkinan data bangunan rumah rusak itu terus bertambah, ” ujarnya, di Pandeglang, Sabtu (15/1)

Dia menambahkan, 738 rumah rusak itu bervariasi tingkat kerusakannya, yang mengalami rusak berat ada 164 unit rumah rata dengan tanah, 413 unit hanya rusak ringan, dan 170 unit rusak sedang.

Kerusakan rumah yang tersebar di 27 kecamatan tersebut ada di 113 desa, dan yang mengalami kerusakan terparah berada di Kecamatan Sumur, Cibaliung, Panimbang, Cimanggu, dan Cikeusik.

Sementara  laporan tentang sarana pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan tempat ibadah yang juga mengalami kerusak an, diantaranya gedung sekolah 13 unit, puskesmas 14 unit, kantor desa tiga unit, masjid empat unit dan satu unit tempat usaha.

“Kami hingga kini masih melakukan pendataan jumlah kerusakan bangunan dan belum mendata jiwa terdampak bencana,” katanya.

Warga yang rumahnya mengalami kerusakan akan ditempatkan di hunian sementara (huntara) sebelum mendapatkan hunian tetap ( huntap). Hal ini didasarkan pada pengalaman bencana tsunami yang terjadi beberapa tahun lalu di lokasi yang sama.

Selain itu, katanya, mereka mendapatkan jaminan kehidupan dengan menerima kebutuhan bahan pokok, lauk pauk, dan lainya.

“Kami akan memberikan pelayanan terbaik kepada  korban bencana agar mereka hidup layak. Kita yakin mereka bisa terpenuhi kebutuhan dasarnya karena berdasarkan pengalaman, ” pungkasnya. (Ant/rit)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan