Kabupaten Bandung Akan Buat Perda Anti Radikalisme dan Intoleransi

“Karakter pendidikan Pancasila saat ini hampir hilang, oleh karena itu upaya kedepan agar menghidupkan kembali karakter Pancasila serta menghafal Alquran, di setiap sekolah sebagai dasar memperkuat Ideologi untuk menangkal Paham Radikalisme,” kata Nisan.

“Saat ini pok terorisme gencar melaksanakan Propaganda melalui media sosial, Sehingga kami berharap semua dapat mencegah, dengan peran masing-masing,” tambahnya.

Menurutnya, program ini BNPT sudah di laksanakan di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Garut dan saat ini di Kabupaten Bandung. Kedepannya BNPT akan melaksanakan di Jawa Timur, Sulawesi Tengah, kemudian ke NTB atau Bima.

“Intinya kita ingin bersama-sama dengan komponen lainnya atau multipihak untuk berolaborasi, bersinergi pentahelik antara pemerintah, masyarakat, pengusaha, media dan akademisi termasuk didalamnya ada seniman dan budayawan, untuk mencegah dan menanggulangi terkait dengan intoleransi radikalisme dan terorisme di wilayah,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Nisan, dengan kegiatan ini bisa bersama-sama dengan pemerintah daerah untuk menjajaki kegiatan sinergitas, bekerjasama dan berkolaborasi antara BNPT dengan 48 lembaga termasuk dengan Pemda, dengan program KTN (Kawasan Terpadu Nusantara) yang didalamnya untuk memperdayakan para mantan napi, penyitas atau korban teroris, karena kejahatan dan tindak pidana terorisme.

“Maka kita akan berdayakan, yaitu dengan memberikan solusi atau pemecahan permasalaham dengan para napi teroris dan penyitas, kita satukan dengan satu wadah koperasi atau diberikan lahan untuk bekerjasama dengan pemda maupun kementerian lembaga,” terangnya.

“Kedepannya akan ada kawasan terpadu nusantara di wilayah kabupaten Bandung, yang bisa dijadikan pertanian, peternakan dan perikanan, mudah-mudahan Bupati Bandung bisa mencarikan lahan milik pemda atau perhutani, kita akan buat kawasan yang memiliki tiga unsur yang pertama untuk pendidikan, kesejahteraan atau pariwisata,” pungkasnya. (yul)

Tinggalkan Balasan