JAKARTA – Unggahan bentuk solidaritas kepada Palestina yang dibagikan aktris Emma Watson melalui akun Instagram-nya memicu kritikan dari beberapa pejabat Israel.
Aktris yang dikenal sebagai Hermione Granger di film “Harry Potter” itu pada Senin (3/1) waktu setempat mengunggah ulang sebuah gambar bertuliskan “Solidarity is a Verb”. Bersama dengan gambar tersebut, Emma Watson mengutip kalimat dari aktivis Inggris-Australia Sara Ahmed.
“Solidaritas melibatkan komitmen, dan kerja, serta pengakuan bahwa bahkan jika kita tidak memiliki perasaan yang sama, atau kehidupan yang sama, atau tubuh yang sama, kita hidup di landasan yang sama,” tulis Watson.
Hingga Rabu, unggahan tersebut telah disukai lebih dari satu juta akun. Unggahan Watson mendapat dukungan yang luas dari banyak pengguna Instagram dan para aktivis Palestina, namun menuai kritik keras dari para pejabat Israel, salah satunya dari Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan.
“Fiksi mungkin berhasil di Harry Potter, tetapi kenyataannya tidak. Jika itu terjadi, sihir yang digunakan di dunia sihir bisa menghilangkan kejahatan Hamas (yang menindas perempuan dan mencari pemusnahan Israel) dan PA (yang mendukung teror). Saya akan mendukung itu! ” tulis Erdan melalui akun Twitter-nya. Kata “PA” sendiri merujuk pada Otoritas Palestina.
Dikutip dari The Guardian pada Rabu, gambar “Solidarity is a Verb” tersebut pada awalnya diunggah oleh akun Instagram Bad Activism Collective selama bentrokan Mei tahun lalu setelah Israel melakukan serangan mematikan di Jalur Gaza.
Pada saat itu, sejumlah selebriti ternama juga mengunggah gambar dengan pesan solidaritas tersebut, termasuk Bella Hadid, Dua Lipa, dan Susan Sarandon.
Selain Erdan, kritik juga datang dari Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon dan Direktur Eksekutif Indivisible Project Leah Greenberg yang menuduh Watson sebagai antisemit.
“10 poin dari Gryffindor karena menjadi antisemit,” cuit Danon melalui akun Twitter-nya.
Watson dikenal sebagai seorang feminis yang vokal menggunakan platform media sosialnya untuk mendukung aksi-aksi besar, membuatnya masuk di daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia pada 2015 versi majalah Time.