Satpol PP Akui Kecolongan Terkait Kriminalitas oleh Pembuat Tato di Asia Afrika

BANDUNG – Nampaknya kawasan Jalan Asia Afrika saat ini menjadi tidak aman bagi wisatawan. Setelah sebelumnya wisatawan menjadi korban pemerasan penjual kopi, saat ini ada lagi pemerasan terhadap wisatawan oleh pembuat tato di Asia Afrika yang mengakibatkan aksi pengeroyokan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi mengakui kecolongan atas kejadian tersebut.

“Kita juga coba kan sekarang baik posisinya, kita floating maupun infanteri. Sekarang mungkin pada saat infanteri itu (tidak ada), mungkin kecolongan pas ada kejadian itu. karena kita tidak prediksi karena jumlah ribuan,” ujar Rasdian saat dihubungi, Rabu (05/01).

Rasdian menjelaskan bahwa Satpol PP Kota Bandung berencana akan mendirikan pos pengawasan di kawasan wisata Asia Afrika. Menurutnya, hal tersebut dilakukan guna memantau kejadian yang tidak diinginkan di daerah tersebut.

“Saya mau ada rencana ada pos disitu, di pas daerah Asia Afrika mau belok menuju ke daerah Palaguna, bisa lihat ke Selatan, ke BRI, Gedung Merdeka, sebelum digelar akan ditertibkan. Memang setiap ada itu sebelum digelar dibubarkan oleh kita antisipasi seperti itu,” ucapnya.

Pihaknya mengakui bahwa saat ini para penjual jasa pembuatan  tato di asia afrika tersebut selalu kucing-kucingan ketika petugas berpatroli.

“iyah pasti mereka juga liat petugas, kalau petugas jalan ke mana, baru dia gelar. Pas petugas datang lagi, langsung dia pura-pura kaya pengunjung,” katanya.

Rasdian mengaku telah melakukan imbaua kepada masyarakat atau wisatawan yang berkunjung ke kawasan Asia Afrika.

“Iya diingatkan lewat pengeras suara, selain itu lewat papan informasi, dan lain-lain, termasuk juga antisipasi,” ucapnya.

Selain itu, Ia menambahkan bahwa saat ini berhasil mengamankan pencopet yang tengah mencuri barang-barang milik jamaah. Kata dia, pelaku sudah diamankan dan diserahkan kepada aparat kepolisian.

“Kadang kita ingatkan lewat pengeras suara supaya cerdik dan pandai karena sudah sering kejadian sudah kita umumkan seperti itu tapi mungkin masyarakat kayanya baru,” pungkasnya.* (mg2)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan