OMICRON, varian Covid-19 yang dianggap paling cepat menularkan virus ini masih menjadi kekhawatiran publik. Tak main-main, bukan hanya kesehatan, perekonomian pun termasuk pemulihan ekonomi global jadi kembali terancam.
Kendati begitu, lonjakan kasus Covid-19 yang bikin ketar-ketir perekonomian itu berimbas terhadap harga emas dunia yang menguat.
Dilansir dari Jawa Pos, seiring dengan minat investasi berisiko rendah yang sedang tinggi, harga emas dunia jadi menguat.
Ternyata, kecemasan investor terhadap lonjakan kasus Covid-19, ditambah dengan kemunculan varian Omicron, dapat mengancam pemulihan ekonomi global itu menjadi pemicu banyaknya permintaan logam kuning tersebut.
Selain itu penguatan emas juga terjadi di tengah-tengah imbal hasil US Treasury dan dolar AS lebih tinggi, dengan pedagang Fed funds futures memperkirakan tiga kali kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada akhir 2022.
“Harga Emas masih bertahan menguat karena kekhwatiran pasar terhadap penularan covid-19 yang tinggi di dunia belakangan ini,” kata analis keuangan Ariston Tjendra kepada JawaPos.com, Rabu (5/1).
Seperti diketahui, harga di emas spot ditutup menguat sekitar USD 13 atau 0,74 persen di kisaran USD 1814 per troy ons pada perdagangan kemarin. “Hari ini harga emas spot masih berpotensi menguat ke kisaran USD 1820-1825, dengan potensi support di kisaran USD 1800,” tuturnya.
Di sisi lain, lanjutnya, membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko, dengan membaiknya pergerakan indeks saham, masih berpotensi menahan penguatan harga emas.
Sementara, mengutip emas batangan milik Antam hari ini dijual di level Rp 940.000 per gram atau naik Rp 5.000 per gram. Sedangkan harga buyback atau pembelian kembali emas Antam hari ini juga naik Rp 6.000 per gram. Harga buyback berada di level Rp 834.000 per gram. (jp/zar)