PASIEN Omicron di Jawa Timur (Jatim), menerangkan soal gejala awal yang dirasakannya saat diketahui terserang varian Covid-19 tersebut.
Ialah perempuan berusia 50 tahun, inisial TYC. Dia merupakan warga Surabaya yang baru saja pulang liburan dari Bali selama 5 hari. Pasien omicron ini terkonfirmasi positif berdasarkan hasil pemeriksaan whole-genome sequencing (WG).
Hal tersebut dijelaskan Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi. Hasil keluar, lanjut Siti, pada tanggal 2 Januari 2022.
Sementara itu, dilansir dari media Jawa Pos, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) Erwin Astha Triyonno mengumumkan, temuan kasus pertama Covid-19 varian B.1.1.529 (Omicron) di Jawa Timur pada Minggu (02/01).
Kasus pertama Omicron ini terdeteksi pada seorang warga Surabaya berinisial TYC yang baru saja berlibur ke salah satu tempat wisata di Indonesia selama 5 hari bersama suaminya yang berinisial SJJ menggunakan kendaraan pribadi.
Erwin juga menjelaskan bahwa TYC selama berlibur mulai tanggal (20/12) ke tempat wisata tersebut selalu patuh dalam menggunakan aplikasi peduli lindungi. Namun, sepulang dari perjalanan wisatanya (25/12), TYC mengalami keluhan pada tenggorokan yaitu merasakan seperti ada lendir.
Setelah itu pada (28/12), TYC memeriksakan diri ke sebuah rumah sakit dan disarankan swab RT-PCR. Pada hari itu juga TYC melakukan swab RT-PCR dan hasilnya positif dengan CT Value 26. Setelah mengetahui hasil swab TYC keluar, suaminya yang berinisial SJJ langsung melakukan swab RT-PCR dan hasilnya negatif.
Kemudian pada (30/12), hasil S-gene Target Failure (SGTF) TYC positif varian K417N (Delta Plus) dan Probable Varian Omicron sehingga TCY diarahkan untuk melakukan isolasi di sebuah rumah sakit di Surabaya sembari menunggu hasil WGS-nya keluar.
Mengetahui hal tersebut, Dinkes Jatim berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya (Dinkes Surabaya) terkait kasus probable Omicron dan selanjutnya Dinkes Surabaya berkoordinasi dengan puskesmas setempat. Selanjutnya, puskesmas setempat melakukan tracing dengan melakukan swab RT-PCR pada Kontak Erat pasien TYC yaitu pada serumah hasil negatif, 4 kontak erat keluarga dengan hasil 1 positif dan 3 lainnya negatif, serta 10 tetangga dengan hasil negatif.