TEROR pelemparan kepala anjing di tempat tinggal Habib Bahar Smith ramai menjadi bahan perbincangan.
Novel Bamukmin pun selaku Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212, turut menanggapi teror pelemparan 3 kepala anjing tersebut.
Novel Bamukmin mengomentari aksi teror pelemparan tiga kepala anjing ke kediaman Habib Bahar bin Smith itu sebagai aksi kriminal.
Dia menyebut, tindakan tersebut sebagai aksi kriminal yang harus diusut tuntas kepolisian. “Teror kepala anjing itu jelas tindakan pengecut,” ujar Novel kepada wartawan, Senin (3/1).
Dilansir dari JPNN, Novel menerangkan bahwa aksi teror seperti itu juga kerap dialaminya, bahkan sudah puluhan kali. “Teror ke rumah saya juga sering dilakukan meskipun bukan kepala anjing, sudah 20 kali,” kata Novel.
Menurut dia, teror yang diterimanya bermacam-macam. Namun, dia enggan memerinci apa saja bentuk teror yang diterima.
“Dengan berbagai macam cara dan itu terjadi setelah saya sebagai pelapor pertama kasus Ahok (Basuki Tjahaja Purnama),” ujar Novel. Aksi teror pelemparan tiga kepala anjing dialami Habib Bahar Smith.
Tiga kepala anjing yang masih berdarah-darah disimpan dalam kardus dan dilemparkan ke kediaman Habib Bahar yang ada di Pondok Pesantren Tajul Alawiyin, Bogor, Jawa Barat pada Jumat (31/12) dini hari.
Sebelumnya diketahui, selain kepala anjing dan jeroan, ditemukan juga satu buah kardus berisikan balok. Di mana kardus tersebut bertuliskan ‘awas berbahaya, jangan dibuka’.
Menurut Ichwan kejadian ini terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, pada Jumat (31/12).
Pada saat itu, melintas dua unit sepeda motor di depan pondok pesantren milik Habib Bahar yang terletak di kawasan Kemang, Bogor.
”Kemudian, pengemudi sepeda motor ini melemparkan satu bungkus plastik,”tandas Ichwan. (jpnn/zar)