SUMEDANG – Bermula dari kepedulian terhadap lingkungan, para pemuda yang tergabung dalam kelompok Gerakan Muda Peduli Alam (Gempa) ini terjun dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan melalui aktivitas Sedekah Sampah Tanpa Batas (SSTB).
Memulai awal tahun dilakukan setiap orang dengan caranya masing-masing, termasuk para pemuda di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Pada awal 2022, sekumpulan pemuda di Desa Cihanjuang ini semangat dalam membantu sesama, khususnya bagi yang kekurangan secara perekonomian.
Koordinator Gerakan Muda Peduli Alam (Gempa), sekaligus Penggerak Sedekah Sampah Tanpa Batas (SSTB), Dekki Ismailudin mengatakan, bersedekah pada warga yang kurang mampu secara perekonomian atau kaum dhuafa tak selalu harus memiliki uang banyak.
“Dengan sampah yang banyak orang anggap gak bisa dipakai atau dimanfaatkan, sebetulnya bisa dijadikan untuk membantu orang lain,” kata Dekki kepada Jabar Ekspres di Sekretariat SSTB, Minggu (2/1).
“Karena sedekah itu bukan dilihat dari berapa atau sebanyak apa harta kita, tapi dari niat dan seberapa ikhlasnya kita untuk bersedekah,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, gerakan peduli kemanusiaan tersebut dilakukan para pemuda Cihanjuang ini melebarkan sayap dalam mengumpulkan sampah untuk nantinya dapat membantu warga yang membutuhkan.
“Alhamdulillah kemarin launching didukung Coca-Cola (PT Coca cola Europacific Partner Indonesia) dalam kebutuhan mengumpulkan sampah,” pungkas Dekki.
Diketahui, sebelumnya para pemuda Cihanjuang yang tergabung dalam SSTB itu mengumpulkan sampah yang dapat dijual kembali seperti limbah plastik, karton dan kertas untuk nantinya hasil penjualan diberikan kepada warga yang membutuhkan.
“Sekarang kita coba ajak kerjasama instansi pemerintahan dan menawarkan siapa saja yang mau berkontribusi dalam sedekah sampah,” imbuh Dekki.
“Kita bikin tempat sampah dari jaring kawat, nanti kalau ada misalkan kantor desa atau warga yang mau berkontribusi dalam gerakan sedekah sampah, kita kasih tempat sampahnya buat disimpan di sana,” tambahnya.
Tempat sampah yang disimpan di kantor-kantor desa atau rumah warga tersebut, dijelaskan Dekki, nantinya setiap satu pekan sampah yang sudah terkumpul akan dibawa oleh tim SSTB.
“Hanya menyisihkan sampah anorganik (plastik) bisa bersedekah dan membantu sesama, istilahnya gak perlu keluarin uang buat sedekah tapi manfaatnya sama dan terasa,” ucap Dekki.