JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sejau ini tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia terus terjaga dan tumbuh positif.
Menurut Menko Airlangga Hartarto, mementum ini harus terus dijaga agar pemulihan ekonomi nasional sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
‘’Perekonomian Indonesia diprediksi akan tumbuh di atas 5% pada Triwulan IV-2021 dan 3,7% sampai dengan 4.0% secara tahun penuh 2021,’’sebut Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Kamis, (30/12).
Prediksi tersebut diperkirakan akan tercapai karena berbagai indikator utama dalam perekonomian nasional telah menunjukkan perbaikan. Seiring dengan melandainya kasus positif Covid-19.
Menko Airlangga Hartarto menyebutkan, terkait capaian penerimaan pajak, tercatat sampai 26 Desember 2021 mencapai Rp1.231,87 triliun atau menembus 100,19% dari target.
“Jadi dari sisi penerimaan aman dan dari segi Indeks Keyakinan Konsumen juga kami berharap akan naik lagi di Triwulan IV,” tutur Menko Airlangga.
Kinerja investasi di 2021 juga tergolong sangat baik dengan realisasi investasi pada Triwulan III-21 telah mencapai Rp216,7 triliun atau meningkat sebesar 3,7% (yoy).
Investasi ini terdiri atas PMA sebesar Rp103,2 triliun (47,6%) dan PMDN sebesar Rp113,5 triliun (52,4%). Sepanjang Triwulan I-III 2021, realisasi investasi telah mencapai Rp659,4 triliun atau 73,3% dari target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp900 triliun.
Indonesia Investment Authority bisa bergerak karena Pemerintah sudah memberikan modal Rp30 triliun, sehingga tinggal realisasi proyek-proyek mana yang akan dibiayai.
‘’Kita juga mendorong berbagai Proyek Strategis Nasional yang hingga 2024 nilainya bisa mendekati Rp5.000 triliun,” tutur Menko Airlangga,
Airlangga menmbahkan, untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang telah digulirkan sejak 2020. Klaster Insentif Usaha dan Perlinsos menjadi klaster yang mencatatkan realisasi tertinggi.
Misalnya, PPh Pasal 25 dan pajak UMKM yang ditanggung Pemerintah, PPNBM, dan PPn yang ditanggung Pemerintah untuk properti.
‘’Ini semua mendorong perekonomian bergerak, dan menunjukkan komitmen serta keseriusan Pemerintah mendukung masyarakat menghadapi pandemi,” jelas Menko Airlangga.
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 ditargetkan dapat mencapai 5,2%. Target ini sejalan dengan proyeksi dari sejumlah lembaga internasional seperti IMF (5,9%), OECD (5,2%), dan World Bank (5,2%).
“Proyeksi itu akan bisa dicapai dengan catatan kondisi kesehatan stabil, dan nilai ekspor naiknya besar karena harga komoditas juga sedang tinggi.