Konsumsi Obat Diet yang Sebabkan Sering Buang Air? Ini Bahayanya

JAKARTA – Ahli gizi dari Rumah Sakit Siloam Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK mengatakan obat diet yang menjanjikan dapat menurunkan berat badan dengan cara membuat seseorang menjadi lebih sering buang air kecil atau buang air besar sebaiknya tidak digunakan.

“Sebenarnya kalau obat diet yang memang digunakan oleh dokter-dokter gizi, itu sih oke banget ya. Memang sudah terbukti dia (obat) bisa membantu,” kata Inge.

“Tapi yang nggak setuju itu kalau menggunakan obat-obat pencahar atau obat yang menyebabkan banyak buang air kecil dan air besar. Itu saya tidak setuju karena itu tidak sesuai dengan konsep obat yang memang digunakan untuk penurunan berat badan,” tambahnya.

Inge menjelaskan jika seseorang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, hal yang harus dikurangi agar bobot tubuh menjadi turun adalah lemak dan bukan cairan. Sehingga, penggunaan obat diet yang membuat seseorang sering buang air besar dan buang air kecil bukanlah solusi yang tepat.

“Kalau dia banyak buang air kecil, sebetulnya kan cairan sangat dibutuhkan oleh tubuh. Orang gemuk itu bukan berarti dia harus mengurangi cairan di dalam tubuhnya. Tapi lemaknya yang kebanyakan. Itu yang harus dihilangkan,” ujarnya.

Menurutnya jika memang berat badan turun menggunakan obat tersebut, itu dikarenakan cairan di tubuh yang berkurang bukan lemaknya.

“Kan nggak oke. Malah bisa menyebabkan dehidrasi atau gagal ginjal kan,” ucapnya.

Maka dari itu, Inge menyarankan agar masyarakat tidak sembarangan dalam membeli dan mengonsumsi obat diet.

“Sebaiknya, lakukanlah konsultasi dengan dokter jika memang mengalami obesitas dan ingin melakukan diet penurunan berat badan,” pungkasnya. (ant/ran)

Tinggalkan Balasan