Hadapi Era hibrida 2022, Industri Musik Indonesia Harus Siapkan Strategi

JAKARTA – Selama dua tahun masa pandemi, industri musik di Indonesia mengalami perkembangan yang positif, di antaranya meningkatnya jumlah pemakai aplikasi streaming musik, semakin banyak musisi yang menyadari pentingnya platform musik digital, dan meningkatnya produktivitas musisi.

Direktur Musik, Film, dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mohammad Amin mengatakan, hal tersebut menunjukkan bahwa terlepas dari dampak negatifnya, pandemi tidak menyurutkan proses kreatif dalam berkarya, mendistribusikan, maupun mengonsumsi musik Indonesia.

“Tantangannya terletak pada bagaimana mengedukasi masyarakat untuk mengadopsi teknologi yang terus berkembang. Pemerintah akan mengupayakan produk hukum untuk melindungi pelaku industri musik Indonesia yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi,” ujar Amin.

Merujuk data dari Anugrah Musik Indonesia (AMI) yang berlangsung bulan lalu, papar Amin, AMI Awards 2021 menerima 4.645 karya. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun 2020 yang menerima 2.971 karya. Selain itu, pada Juni 2020, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki nilai pasar streaming musik terbesar di dunia, menduduki posisi ke-18.

Dia kemudian menggarisbawahi bahwa layanan streaming berperan penting dalam penyelenggaraan acara hibrida yang mampu menjangkau penonton di luar area luring.

Sementara itu, Dahlia Wijaya yang merupakan Country Director Believe Indonesia tetap berharap akan lebih banyak acara musik luring yang diselenggarakan tahun depan. Menurutnya, konser musik akan memberikan pengalaman yang berbeda.

“Pasti ada euforia pra dan pasca-konser yang membuat orang ingin mendengarkan lagi lagu-lagunya, sehingga akan meningkatkan streaming. Menyimpan kenangan dari kehadiran di konser dan membaginya melalui media sosial juga memberikan dampak yang akhirnya, akan memberikan pendapatan lebih bagi para artis,” ujar Dahlia.

Sependapat dengan Dahlia, CEO Juni Records Andryanto juga mengatakan pertunjukkan luring akan memberikan manfaat bagi seluruh pihak.

“Adanya pertunjukkan offline di masa depan akan memberikan manfaat bukan saja bagi para artis, tapi juga memberikan pendapatan bagi seluruh elemen dalam ekosistem industri musik,” katanya.

Meski demikian, Andryanto mengatakan pihaknya sangat memahami bahwa pandemi telah mengubah siklus bisnis sehingga saat ini perusahaannya tetap fokus merilis lagu dan mempromosikannya melalui platform digital.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan