JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tergabunya Indonesia dalam berbagai organisasi forum ASEAN, APEC, dan G20, menjadi titik sentral pertemuan penting kerja sama kawasan regional dan dunia.
Menurutnya, setelah menjadi Presidensi G20, Indonesia juga nanti akan menjadi Chairmanship ASEAN pada 2023.
‘’Ini adalah momentum berharga bagi Indonesia dan mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menyukseskan Presidensi G20 Indonesia,’’kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya Minggu, (19/20).
Menko Airlangga Hartarto menyebutkan, penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia berpeluang meningkatkan konsumsi domestik dalam negeri hingga 1,7 trilliun rupiah.
Selain itu, penambahan PDB yang diperkirakan mencapai 7,47 trilliun rupiah, serta pelibatan tenaga kerja sekitar 33 ribu pekerja di berbagai sektor industri.
Dengan begitu, secara ekonomi, akan mendorong kepercayaan dari investor global untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Selain itu, dalam Presidensi G20 ini Indonesia berperan penting menjembatani keberagaman yang ada dalam Forum G20.
‘’Indonesia yang memiliki falsafah musyawarah dan mufakat diharapkan bisa menjembatani antar berbagai kelompok negara,’’ungka Menko Airlangga.
Dia mengatakan, indonesia dan masyarakat dunia sedang menunggu Presidensi G20 Indonesia untuk mengambil kebijakan yang berwawasan ke depan.
‘’Ini bersifat inklusif dan langkah-langkah yang konkret di luar narasi-narasi politik,” ungkap Menko Airlangga.
Presiden Joko Widodo juga telah mencita-citakan G20 sebagai platform kerjasama ekonomi dengan tiga sektor yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi melalui digitalisasi, dan transisi menuju energi yang berkelanjutan.
Sejauh ini Indonesia telah merasakan manfaat teknologi digital di berbagai sektor, sehingga akan terus didorong menjadi mesin-mesin pertumbuhan baru sebagai nilai dari ekonomi digital sendiri.
Airlangga Hartarto berharap, terobosan-terobosan baru, di sektor transisi energi harus terus tumbuh bagi semua negara dengan mempromosikan adopsi teknologi terjangkau.
Untuk mencapai tujuan itu, pemerntah tentunya akan mengikutsertakan akademisi yang tergabung dalam Think 20 dan Science 20.
‘’Ini diharapkan bisa memberikan kontribusi ke tiga bidang tersebut juga transisi energi,” Pungkas Menko Airlangga Hartarto. (red)