Negara Habiskan USD502,1 Juta untuk Impor Vaksin pada November 2021

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor produk farmasi pada November 2021 sebesar USD502,1 juta. Angka ini naik dari nilai impor pada Oktober 2021 sebesar USD 314,3 juta.

“Tingginya impor farmasi di November salah satunya berasal dari impor vaksin Covid-19,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono di Jakarta, Kamis (16/12).

Margo menyebut, tiga negara terbesar yang impor produk farmasi ke Indonesia yakni China, Belanda dan Spanyol. China menjadi negara yang mengekspor vaksin ke Indonesia.

“Impor farmasi ini dari China, Belanda dan Spanyol, ” katanya.

Berdasarkan data BPS, total impor produk vaksin dari Januari hingga November tercatat sebesar USD 3,56 miliar atau sekitar Rp 51 triliun (kurs 14.337 per dolar AS). Angka ini lebih tinggi dari capaian tahun lalu dengan periode yang sama yakni USD 1,04 miliar.

Di sisi lain, nilai impor Indonesia pada November 2021 mencapai USD19,33 miliar atau setara Rp276,77 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 18,63 persen dibandingkan pada bulan Oktober 2021 yang hanya mencapai USD 16,29 miliar. (Fin-red)

 

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor produk farmasi pada November 2021 sebesar USD502,1 juta. Angka ini naik dari nilai impor pada Oktober 2021 sebesar USD 314,3 juta.

“Tingginya impor farmasi di November salah satunya berasal dari impor vaksin Covid-19,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono di Jakarta, Kamis (16/12).

Margo menyebut, tiga negara terbesar yang impor produk farmasi ke Indonesia yakni China, Belanda dan Spanyol. China menjadi negara yang mengekspor vaksin ke Indonesia.

“Impor farmasi ini dari China, Belanda dan Spanyol, ” katanya.

Berdasarkan data BPS, total impor produk vaksin dari Januari hingga November tercatat sebesar USD 3,56 miliar atau sekitar Rp 51 triliun (kurs 14.337 per dolar AS). Angka ini lebih tinggi dari capaian tahun lalu dengan periode yang sama yakni USD 1,04 miliar.

Di sisi lain, nilai impor Indonesia pada November 2021 mencapai USD19,33 miliar atau setara Rp276,77 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 18,63 persen dibandingkan pada bulan Oktober 2021 yang hanya mencapai USD 16,29 miliar. (Fin-red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan