Mangga Gedong Gincu Jadi Primadona Omzet Festival Kopi dan Tahu Sumedang

SUMEDANG – Mangga Gedong Gincu menjadi primadona pada Gelar Produk UMKM Sumedang yang bertema Festival Kopi dan Tahu Sumedang di kawasan Thamrin 10 Jakarta, 10 -12 Desember 2021.

Hal itu diakui oleh Aceng Tarsono, petani Gedong Gincu asal Desa Cintajaya Kecamatan Jatigede yang turut menjadi peserta festival.

“Di hari pertama saja kami sudah menghabiskan 250 Kg Mangga Gedong Gincu. Kalau terus seperti ini, omzetnya bisa lebih dari belasan juta rupiah,” terangnya.

Ia menerangkan, Mangga Gedong Gincu asal Sumedang tidak kalah dengan buah sejenis dari daerah lain sehingga banyak diburu pengunjung festival.

“Kalaupun dilombakan dengan daerah lain, seperti Majalengka, Indramayu atau Cirebon, kualitas Gedong Gincu asli Sumedang tidak kalah, bahkan lebih baik,” ucapnya.

Menurutnya, sisi lemah para petani Gedong Gincu Sumedang dibanding daerah lain adalah dari segi pemasaran.

“Kebanyakan bandar dari luar daerah yang datang ke Jatigede untuk mencari Gedong Gincu terbaik, bukan petani kita yang memasarkan langsung,” ucapnya.

Oleh karena itu, ia sangat bersyukur mendapatkan pengalaman bisa memasarkan langsung produknya di festival tersebut dan mendapatkan banyak pembeli.

“Terima kasih sudah diberi kesempatan untuk bisa ikut dalam festival ini. Saya minta agar sering diikutkan pada pameran seperti ini untuk memperluas pemasaran,” ujarnya.

Ia pun mengapresiasi positif kinerja Pemerintah Kabupaten Sumedang yang terus memperbaiki infrastruktur jalan di wilayahnya.

“Setiap tahun selalu ada kegiatan perbaikan jalan yang rusak. Kalau tiap tahun tidak ada sama sekali, maka kami akan bicara,” ucapnya.

Hal tersebut dibenarkan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir yang mengatakan, di sentra-sentra pertanian, khususnya mangga di wilayah Kaleci (Kadu, Lebaksiuh, Cintajaya dan Cipicung) secara bertahap terus dilakukan perbaikan infrastruktur.

“Infrastruktur jalan kawasan Kaleci Kecamatan Jatigede terus kami perbaiki. Tahun 2021 ini, ruas jalan Cijeungjing-Lebaksiuh dan Lebaksih-Kadu diperbaiki dengan pagu anggaran Rp 3,2 miliar lebih. Tahun 2020, jalan yang melintas Desa Cintajaya diperbaiki dengan pagu Rp. 1,35 miliar dan sebelumnya Tahun 2019 di Desa Kadu. Secara bertahap semua terus dilakukan,” katanya.

Menurut bupati, jalan yang diperbaiki merupakan akses penting pertanian karena wilayah Kaleci Jatigede dan Jembarwangi Tomo merupakan sentra buah mangga, khususnya Mangga Gedong Gincu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan