JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan, ketersediaan kedelai untuk bahan baku tempe dan tahu dalam negeri cukup untuk memenuhi kebutuhan Natal 2021 dan tahun baru 2022. Bahkan, Kemendag memperkirakan pasokan kedelai akan terjaga sampai kuartal I 2022.
“Pasokan kedelai dari negara eksportir cukup baik. Saat ini negara produsen tengah memasuki masa panen, sehingga kami optimis pasokan kedelai akan cukup hingga kuartal pertama 2022,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Oke Nurwan dikutip dari website resmi Kementerian Perdagangan, Jumat (10/12).
Namun, ia tak merinci berapa jumlah pasokan kedelai yang tersedia saat ini. Ia hanya menyatakan dengan kecukupan pasokan itu, pihaknya memperkirakan harga kedelai stabil.
Sementara itu berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada akhir November 2021 di sekitar USD12,17 per bushels atau setara USD446 per ton, turun dibanding awal Juni 2021 yang tercatat sebesar US$15,42 per bushel setara US$566 per ton.
“Diperkirakan harga tempe saat ini harusnya bisa ditahan di kisaran Rp10.129 per kg, atau lebih murah dibanding pertengahan Juni yang Rp17 ribu per kg,” ujarnya.
Sementara untuk tahu, Oke memperkirakan harga bisa mencapai Rp605 per potong, turun dibanding sebelumnya yang Rp700. Agar harga itu bisa tercapai, pihaknya meminta kerja sama dari pelaku usaha.
“Kami harapkan para pelaku usaha dapat bekerja sama dalam menjaga kelancaran pasokan kedelai ke perajin tahu dan tempe,” pungkasnya. (Fin-red)