Gelar Pameran Seni Rupa di Toilet, Komunitas Antistik Pamer Karya dari 5 Orang Pameris

BANDUNG – Salah satu wadah atau komunitas Antistik melakukan kegiatan pameran seni rupa di Toilet Gedung Student Center (SC) UIN SGD Bandung, Rabu (8/12). Yang menjadi uniknya, komunitas tersebut berpameran di lokasi yang banyak orang tidak menyangka, yakni di Toilet.

Salah satu pameris, Ozan Felix Rose mengatakan bahwa pameran di tempat yang tidak biasa seperti toilet dilakukan secara spontanitas. Bahkan, kata dia, dalam pameran tersebut yang terpenting adalah semangat bergerak untuk berkarya.

“Kami tidak memikirkan esensi atau ide dari mana pameran tersebut. Ya makanya spontanitas, karena ide yang terbaik mah adalah bergerak. Jadi udah kita bergerak dulu, yang penting kita bisa berpameran,” ujar Ozan.

Ketika ditanya mengapa digelar di Toilet, Pihaknya menjelaskan bahwa Toilet merupakan tempat yang paling jujur. Menurutnya semua orang bisa melepaskan pakaiannya di Toilet.

“Katanya Toilet itu tempat paling jujur. Karena semua orang melakukan hal-hal yang positif dan negatif di sana,” katanya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa ada juga stigma orang-orang mengenai toilet yang menganggap jorok atau hina. Namun, kata dia, di balik itu semua bisa dijadikan hal positif melaui pameran tersebut.

“Ada juga orang yang menganggap toilet itu hina atau jorok. Tapi suatu nilai seni itu tidak bisa sebanding dengan hal-hal itu. Tidak ada yang tertukar lah, jika misalnya ada nilai emas di tumpukan sampah,” ujarnya.

Pameran yang bertajuk Oray Koneng tersebut menghadirkan sebanyak lima orang pameris. Diantaranya, Felix Rose, Fatal Keys, Ferdinandm, Tegar Pratama, dan Ilyas Mate.

“Dalam pameran tersebut setiap orang pameris wajib mengirimkan minimal tiga katalog gambar. Namun pada pelaksanaannya setiap pameris ada yang mengirimkan lebih dari tiga katalog gambar,” kata Ozan.

“Dalam pameran tersebut Felix Rose memamerkan gambar nude art dengan ideom-ideom ular dan pedang. Kemudian si Fatal Keys juga ada gambar ular tangga dan juga merespon wc atau toilet. Terus si Ferdinandm gambarnya surealis, si Tegas itu gambar kolase, dan Ilyas Mate instalasi visual pakai barcode,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan