Diikuti Bocah TK sampai Seniman Kawakan

Mengintip Pameran Seni Rupa ”Sepet Sepet Sawone Mentah” di Yon Zipur, Kota Pasuruan

Dunia kesenian di Pasuruan terus menggeliat. Para seniman kini memiliki ruang lebih luas untuk menampilkan karya seninya lewat sejumlah pameran.

Erri Kartika, Pasuruan

BEBERAPA hari terakhir ada pemandangan berbeda di markas Gedung Yon Zipur 10, Kota Pasuruan. Sebuah tenda berdiri di depan gedung tua tersebut. Di salah satu bagian gedung, didesain sedemikian rupa hingga menyajikan aneka karya seni. Sejumlah pengunjung pun tampak hilir-mudik memasuki ruangan tersebut.

Ya, pada awal 2016 ini, seniman se-Pasuruan menggelar pameran seni rupa ”Sepet-Sepet Sawone Mentah”. Judul pameran seni rupa ini memang cukup menggelitik.

”Judul pameran memang cukup menggelitik. Kami ambil dari parikan yang artinya diempet-empet selak gak betah (Ditahan bikin tidak betah),” ungkap Latifu Jaza, seniman asal Nongkojajar yang juga jadi panitia pameran.

Parikan itu sendiri dikatakan mengandung arti untuk mengajak seniman segera membuat karya jika ada ide yang ingin dibuatnya. Karena hal baik harus disegerakan termasuk pameran seni rupa ini. Latifu mengatakan, Pasuruan meskipun dikenal sebagai kota santri ternyata banyak melahirkan seniman-seniman besar. Tak hanya itu, pembibitan pun disebutkan terus berlanjut.

Lantaran itu, dalam pameran kemarin, para pelajar mulai bocah-bocah TK, tak mau ketinggalan untuk mengikuti pameran yang digelar Komunitas Guru Seni dan Perupa Pasuruan (KGSP) yang keenam tersebut.

Geliat KGSP menggelar pameran sendiri sejatinya sudah dilakukan sejak 2009 lalu. Tak hanya di wilayah Pasuruan, mereka juga kerap menggelar pameran di luar Pasuruan. Pada 2015 misalnya, mereka menggelar pameran ke Jogjakarta.

”Meskipun kota kecil, tapi kami gak kalah gengsinya dengan seniman dari Surabaya dan Malang. Bahkan, seniman Pasuruan kini juga diakui di tingkat Nasional,” ujarnya. Usai menggelar pameran di Jogja, dalam jangka waktu 2 bulan, KGSP kembali menggelar pameran seni rupa di Kota Pasuruan. Namun, untuk meningkatkan kualitas dari pameran, sudah 2 kali pameran terakhir ini mereka memberikan tema dan kurasi agar karya yang dipamerkan lebih memiliki bobot.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan