LUMAJANG – Hingga selasa pagi (7/12), jumlah total korban tewas akibat erupsi gunung semeru bertambah menjadi 28 orang. Ini setelah petugas yang mengevakuasi korban kembali menemukan enam jasad korban. Sayangnya, satu jasad lainnya belum berhasil dievakuasi karena kondisi Gunung Semeru kembali bergejolak.
Melihat kondisi itu, para petugas evakuator pun kembali pada jam 07.45 WIB dan bergegas untuk menyelamatkan diri dengan naik ke atas.
Penemuan tersebut berlokasi di lereng bukit Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Sejauh ini, lokasi terparah ialah Dusun Curah Kobokan.
Rahman, warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, menyatakan, Dusun Curah Kobokan memang lokasi tambang pasir. Sehingga saat kejadian, banyak penambang yang terjebak di lokasi tersebut, dan tidak bisa menyelamatkan diri saat terjadi erupsi. Dia juga menceritakan bahwa salah satu pekerja tambang adalah sodaranya.
“Korban tewas mungkin rata-rata adalah pekerja tambang. Sebab, yang baru ditemukan ini adalah orang tambang,” kata dia. Alasan dia mengetahui itu karena seorang adiknya juga bekerja di sana sebagai pekerja tambang.
“Adik saya yang juga pekerja tambang masih belum ditemukan sampai sekarang,” ujar dia lirih.
Setiap pagi, Rahman mendatangi lokasi tersebut untuk menunggu tim sukarelawan menemukan jasad saudaranya yang terkubur. Sohibul, teman Rahman mengatakan bahwa kondisi Dusun Curah Kobokan ke atas adalah tempat yang terparah akibat erupsi Gunung Semeru. “Banyak warga di rumah atau tambang sekitar yang mati,” ucapnya. (mcr26/jpnn)