Indeks Kepuasan Kinerja Presiden Joko Widodo Meningkat Berkat Perekonomian yang Terus Membaik

JAKARTA – Sejauh ini kondisi perekonomian Indonesia terus membaik. Hal ini seiring dengan kondisi kepuasan yang terus meningkat kinerja Presiden Joko Widodo.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, membaiknya kinerja Presiden Joko Widodo diungkapkan oleh kepuasan publik melalui hasil survei yang mencapai 72 persen.

‘’Ini berkat persepsi ekonomi nasional yang terus membaik dan keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan COVID-19,” ucap Burhan di Jakarta, Minggu (5/12).

Menurutnya, tingkat kepuasan kinerja presiden Joko widodo ini mengalami kenaikan dari sebelumnya tiga bulan sebelumnya yang hanya 59 persen atau naik 13 persen.

Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia ini tidak lepas dari peran Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto sekaligus Sebagai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

“Kenaikan fantastis kepuasan publik terhadap Presiden tidak bisa dilepaskan dari sosok Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian dan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional,” katanya.

Menko Airlangga dinilai banyak melakukan terobosan kebijakan sehingga Indonesia keluar dari krisis kesehatan dan ekonomi. Namun, tren positif tersebut tidak berimbas pada elektoral Ketua Umum DPP Partai Golkar itu.

Berdasarkan hasil survei, sebanyak 10,6 persen masyarakat sangat puas, 61,4 cukup puas, kurang puas 24,5 persen, tidak puas sama sekali 2,8 persen, dan 0,7 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Membaiknya perekonomian nasional turut mengoreksi persepsi publik tentang pelaksanaan demokrasi dan kondisi politik nasional yang semakin meningkat, katanya.

“Jadi ekonomi betul-betul punya dampak luar biasa, menjadi determinan yang secara signifikan menjelaskan banyak hal,” jelasnya.

Burhanudin menyebutkan, survei Indikator Politik Indonesia dilaksanakan pada 2 hingga 6 November 2021 dengan melibatkan 2.020 responden yang meliputi sampel basis 1.220 dan oversample 800 yang telah memiliki hak pilih serta menggunakan metode “multistage random sampling”.

‘’Rata-rata simpangan (“margin of error”) hasil penelitian tersebut sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen,’’pungkas Burhanudin. (red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan