Abdy Yuhana: Nasionalisme Kunci Penting untuk Generasi Muda

BANDUNG – Ketua Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Jawa Barat (Jabar) Abdy Yuhana mengatakan, Nasionalisme menjadi salah satu kunci penting yang harus terus di tanamkan di hati generasi muda penerus bangsa, terlebih di Jawa Barat.

Mengingat di Jawa Barat sendiri lebih dari 50 persen populasi di wilayahnya merupakan Generasi Z, Generasi Y dan milenial yang sangat rentan terhadap paparan dari keterbukaan informasi dan globalisasi.

“Nasionalisme itu adalah satu paham yang mencintai negara, mencintai bangsa dan saya rasa paham itu sepanjang Negara Kesatuan Republik Indonesia ini ingin kokoh dan kuat, itu menjadi salah satu syarat penting yang perlu di jaga,” kata Abdy di Kota Bandung, Senin (6/12).

“Kedepan kita akan menghadapi berbagai tantangan seperti disrupsi , ada revolusi 4.0 dimana informasi itu menjadi sangatlah penting, tidak ada batasnya, dan teknologi informasi akan cepat berkembang, dan persaingan global semakin kuat,” imbuhnya.

Lebih lanjut Abdy mengungkapkan, sejumlah cara terus dilakukan oleh GMNI khususnya dalam meningkatkan kecintaan akan nasionalisme, yang menjadi pondasi penting dalam membangun, mengembangkan, dan mempertahankan keutuhan, kesatuan serta persatuan NKRI.

“Pemanfaatan teknologi dalam memberikan edukasi khususnya tentang pentingnya rasa nasionalisme terus dilakukan mengingat, pemanfaatan teknologi saat ini akan lebih mudah di terima oleh generasi milenial, generasi Y dan Z terlebih kedekatan generasi itu akan media sosial terbilang sangat dekat,”ungkapnya.

Menurutnya, jika rasa nasionalisme dalam hati generasi penerus bangsa hilang, Abdi menegaskan, cita cita luhur para pendahulu bangsa yang tertuang dalam Pancasila dan diamanati dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 tidak akan terwujud, dan perpecahan akan menjadi hal mutlak yang bisa di dapati di tanah ibu pertiwi yang kita cintai.

“Tujuan kita dalam bernegara ini kan salah satunya adalah, memberikan perlindungan terhadap seluruh masyarakat bangsa Indonesia, kemudian dalam konstitusinya juga di atur untuk memperkokoh bangsa dan negara Indonesia,” cetusnya.

“Jadi kemudian jika rasa cinta tanah air ini bergeser, kepada paham paham lain, itu akan memicu kepada disintegrasi bangsa dan disntegrasi sosial yang berujung kepada perpecahan,” tambah Ketua Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Jawa Barat, Abdy Yuhana.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan