JAKARTA – Para korban dan pengungsi letusan Gunung Semeru, Jawa Timur, saat ini terus dibantu bahu-membahu oleh para relawan. Bukan hanya ancaman keselamatan, mereka juga terancam berbagai penyakit akibat dari debu vulkanik.
Menurut Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes dan Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama dampak pertama letusan gunung berapi antara lain adalah awan panas yang dapat langsung menerpa tubuh.
Selain itu juga mungkin lahar panas atau dingin, baik bersamaan atau kemudian, juga dapat dikeluarkan debu vulkanik dan gas yang bisa mengakibatkan iritasi pada kulit, mata dan saluran pernapasan.
Menurutnya, penanganan pertama tentu pada para korban yang terkenan awan panas, dapat sampai ke luka bakar berbagai derajatnya seperti yang banyak diberitakan sejak kemarin.
Selain itu, kata dia, juga dapat terjadi berbagai cedera seperti patah tulang, luka. Kemudian, dalam beberapa waktu ini dapat terdapat asap dan debu vulkanik dalam jumlah yang tinggi.
“Kalau ini terjadi maka sejumlah penyakit perlu diwaspadai,” katanya.
Berikut beberapa penyakit yang disebabkan oleh debu vulkanik:
1. Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)
2. Infeksi Saluran Pernafasan Bawah (pneumonia dan bronkhitis)
3. Alergi, radang atau iritasi pada mata
4. Alergi, infeksi atau iritasi pada kulit
5. Gangguan saluran pencernaan
6. Perburukan dari penyakit kronik baik karena daya tahan tubuh yang turun maupun karena stress atau lalai makan obat.
Bagaimana cara mencegahnya?
Dia menjelaskan, bagi daerah yang terdampak asap dan debu vulkanik, hindari keluar rumah atau tempat pengungsian bila tidak sangat diperlukan. Bila terpaksa keluar rumah, gunakan pelindung seperti masker.
Lalu menutup sarana air atau sumur gali terbuka dan penampungan air yang terbuka agar tidak terkena debu. Kemudian mencuci dengan bersih semua makanan, buah, sayur.
Segera cari pengobatan ke sarana pelayanan kesehatan bila terdapat keluhan kesehatan seperti batuk, sesak nafas, iritasi pada mata dan kulit. Bagi masyarakat yang memiliki penyakit kronis, pastikan obat rutin harus selalu dikonsumsi.