CIREBON – Akibat hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi jum’at (3/12/2021) malam sampai Sabtu (4/12/2021) dinihari tadi, ada 20 pohon tumbang dan terjadi banjir di Cirebon.
Pemerintah Kota Cirebon yang mendapat laporan, langsung bergerak untuk melakukan evakuasi dan membersihkan pohon-pohon tumbang tersebut.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi mengatakan bahwa setelah diinventalisir, ada sekiyar 20-an titik pohon tumbang dan banjir pasca hujan lebat tersebut. Dan, saat ini tengah dilakukan langkah-langkah evakuasi.
“Saat ini, kami tengah melakukan pembersihan pohon tumbang. Kita prioritaskan jalan-jalan protokol lalu jalan lainnya,” kata Sekda saat melakukan monitoring.
Kemudian, untuk penanganan pohon tumbang yang menimpa rumah, pihaknya sudah memerintahkan Dinas Sosial untuk melakukan monitoring dan pendataan. “Kalau perlu dibantu, ya dibantu,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, setelah pohon-pohon yang tumbang itu dibersihkan dan ditata rapih kembali. Mobilisasi untuk mengangkut kayu pun segera dilakukan. “Armada milik tiap dinas kita siagakan untuk membantu mobilisasi sisa-sisa pohon secara bertahap,” tambahnya.
Sekda yang akrab disapa Gus Mul ini meminta masyarakat untuk bersabar dalam proses evakuasi ini, mengingat banyak titik lokasi pohon tumbang dan personel yang terbatas. “Kita sudah bergerak dan prosesnya dilakukan secara bertahap, harap masyarakat bersabar,” terangnya.
Sebagai langkah preventif, sebenarnya dari dinas terkait sudah melakukan upaya pemotongan pohon dan ranting yang berada di jalan-jalan protokol guna mencegah terjadinya pohon tumbang akibat hujan angin seperti ini. Untuk itu, program ini akan diintensifkan agar tidak terjadi bencana serupa.
“Teman-teman dinas sudah melakukan pemangkasan terhadap pohon-pohon yang memang harus ditindaklanjuti. Tapi keburu kejadian,”
Kemudian, dia pun meminta kepada para camat untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada warga tentang kewaspadaan bencana di musim hujan ini.
Selanjutkan, mengaktifkan posko penanganan bencana dan melakukan monitor pelaksanaannya pasca bencana ini. “Bencana hidrometeorologi sudah ada didepan mata dan kita perlu waspada,” pungkasnya. (rdh/jun)