JAKARTA – Tingkat inflasi pada November 2021 relatif stabil dan terkendali. Hal ini seiring dengan penurunan level PPKM di seluruh daerah di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sepanjang November mendorong pemintaan domestik semakin meningkat yang tercermin dari realisasi tingkat inflasi November 2021.
Pada November, tingkat inflasi Indonesia masih terjaga stabil sebesar 0,37% (mtm) dan 1,75% (yoy) dan merupakan inflasi tertinggi sepanjang tahun 2021.
Meskipun demikian, secara tahunan realisasi inflasi November masih berada di bawah kisaran sasaran inflasi tahun 2021 sebesar 3±1%.
‘’Inflasi pada level konsumen yang masih terkendali juga ditopang oleh Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) yang rata-rata bergerak stabil di sekitar 2,5% (yoy) sepanjang tahun 2021,’’sebut Menko Airlangga dalam keterangannya, Kamis (2/12).
Di tengah peningkatan inflasi negara lain, inflasi Indonesia masih terkendali pada level yang rendah dan stabil.
Menurutnya, saat ini berbagai negara dunia sedang mengalami disrupsi rantai pasok dan kenaikan harga energi karena keterbatasan suplai.
Hal tersebut mendorong Indeks harga produsen di sejumlah negara meningkat tajam dan berdampak terhadap peningkatan harga di level konsumen (inflasi).
Sebagai contoh Jerman dengan indeks harga produsen yang naik dari 0,85% di Januari 2021 menjadi 18,4% di Oktober 2021, mendorong inflasi meningkat diatas level 5% (yoy).
Menko Airlangga mengungkapkan, Inflasi November terutama disumbang oleh komponen inflasi harga bergejolak (Volatile Food/VF) yang mengalami inflasi 1,19% (mtm), 3,05% (yoy) dengan andil 0,20%.
Komoditas VF penyumbang inflasi pada November antara lain minyak goreng, telur ayam ras, cabai merah, dan daging ayam ras.
Komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,17% (mtm), 1,44% (yoy) dengan andil 0,11% terhadap inflasi November terutama didorong adanya kenaikan harga emas perhiasan, sewa rumah, dan kontrak rumah.
Lebih lanjut inflasi inti November ini lebih tinggi dibanding inflasi bulan Oktober yang sebesar 0,07% (mtm), 1,33% (yoy).
Adanya pelonggaran level PPKM juga mendorong mobilitas masyarakat terus meningkat meskipun masih dibatasi dengan syarat perjalanan yang cukup ketat.
Untuk itu, Kelompok Tranportasi juga mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya. inflasi sebesar 0,33% (mtm) menjadi sebesar 0,51% (mtm) pada November ini.
Kelompok transporansi menyumbang 0,06% dan menjadi kelompok penyumbang andil tertinggi kedua setelah kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.