Lumbung Sosial untuk Korban Banjir Bandang Garut Dipusatkan di Kecamatan Sukawening

GARUT – Untuk memenuhi kebutuhan korban banjir bandang Garut, Kementerian sosial (Kemensos) memberikan bantuan sekaligus memenuhi janjinya untuk membentuk lumbung sosial.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut Nurdin Yana mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat untuk membantu para korban Banjir bandang Garut.

Menurutnya, ketika itu menteri sosial (Mensos) meminta agar Kabupaten Garut dibentuk lumbung sosial. Tujuannya agar pasokan bantuan dan distribusi menjadi lancar untuk korban banjir bandang garut.

“Jadi ini adalah bentuk lain dari perhatian pemerintah khususnya Kemensos bagaimana ada satu program yang menghimpun dalam satu regulasi,” kata Nurdin.

Untuk meralisasikan keinginan Mensos, Pemkab Garut langsung melakukan koordinasi dengan Kemensos agar kebutuhan untuk korban banjir dapat terpenuhi.

Selain itu untuk pasokan kebutuhan pangan dan sandang dipusatkan di Kantor Kecamatan Sukawening sebagai tempat lumbung sosial.

Nurdin menambahkan, selain kebutuhan pangan dan sandang, di lumbung sosial juga tersedia genset dan tempat penampungan air.

‘’Lumbung sosial dipusatkan di Sukawening untuk selanjutnya siap mengakomodasi segala kebutuhan masyarakat yang menjadi korban banjir bandang,’’kata Nurdin.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Garut dari Fraksi PDI Perjuangan Yudha Puja Turnawan keberadaan lumbung sosial memiliki arti penting. Sebab, lumbung sosial berfungsi untuk distribusi bantuan bagi korban bencana banjir bandang.

Yudha mengapresiasi langkah pemerinta daerah (Pemda) Kabupaten Garut yang telah bergerak cepat untuk menjawab keinginan Mensos.

“Ini kepedulian pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial untuk menanggulangi masyarakat korban banjir, salah satunya dibuat lumbung sosial,” kata Yudha.

Ketua DPC PDIP Garut itu berharap, penanganan korban banjir bandang harus terus berkelanjutan. Termasuk menyelesaikan akar masalahnya.

‘’Pembenahan untuk mencari solusi mengatasi terjadinya bencana alam harus segera dilakukan terlebih anggaran biaya tak terduga (BTT) terus menipis karena Garut sering terjadi bencana alam,’’tutup Yudha. (red)

 

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan