Ridwan Kamil: Nyapres atau Nyagub?

Survey di atas sepertinya difokuskan untuk karier politik Ridwan Kamil ke depan. Dan bagi penulis ini membuktikan bahwa banyak elemen ataupun organisasi dalam masyarakat Pasundan yang mendorong agar Emil segera menentukan langkah ke depan. Lantas bagaimana respon ataupun rencana Emil terkait masifnya dinamika politik khususnya yang dilakukan oleh calon-calon kontestan lain?

Dirilis oleh tempodotco, RK menyatakan bahwa dirinya belum memikirkan soal terjun di pilpres 2024. Ia lebih fokus pada penanganan Covid-19 di Jawa Barat.  Meskipun begitu, ia merasa masih memiliki peluang untuk mengikuti pemilu serentak 2024 yakni maju lagi sebagai Gubernur Jawa Barat periode kedua, ikut pilpres ataukah ikut pilgub Jakarta.

Sekarang bagaimana hitung-hitungannya menurut penulis? Untuk posisi kembali jadi Gubernur Jawa Barat periode kedua, peluang Emil sangat besar. Indikasinya bisa dilihat selain secara prestasi Emil cukup mengesankan di Jawa Barat, sampai sekarang belum ada seorangpun yang menyatakan maju nyagub Jawa Barat.

Bagaimana dengan kursi Jakarta-1? Penulis pikir Propinsi Jawa Barat tidaklah kalah kelas dengan Jakarta. Artinya jika Emil sudah pernah jadi Gubernur Jawa Barat kemudian ada keinginan jadi Gubernur Jakarta rasa-rasanya seperti “tidak naik kelas”. Lebih-lebih jika  kelak Jakarta benar-benar akan ditinggalkan sebagai ibukota pemerintahan. Menurut penulis Gubernur Jakarta mendatang seperti macan ompong karena Jakarta “hanya” akan sebagai pusat perekonomian seperti Kuala Lumpur setelah pusat pemerintahan Malaysia  dipindah ke Putrajaya.

Kita tentu menghargai sikap Emil yang lebih fokus pada penanganan pandemi di Jawa Barat, tapi Ganjar bisa lakukan hal yang sama sekaligus sambil mondar mandir sebagai marketing 2024. Rekam jejak Emil sudah hampir sama seperti Jokowi, yakni pernah menjabat sebagai walikota, lantas sekarang jadi gubernur. Boleh jadi karpet merah akan tergelar untuk Emil ke istana. Syaratnya satu, mesin harus harus mulai sekarang digeber… good luck.

S E L E S A I

Penulis adalah pemerhati masalah sosial politik

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan